Program beasiswa DataPrint telah memasuki tahun ketujuh. Setelah sukses mengadakan program beasiswa di tahun 2011 hingga 2016, maka DataPrint kembali membuat program beasiswa bagi penggunanya yang berstatus pelajar dan mahasiswa.  Hingga saat ini lebih dari 1500 beasiswa telah diberikan bagi penggunanya.
Beasiswa yang dibagikan diharapkan dapat meringankan biaya pendidikan sekaligus mendorong penerima beasiswa untuk lebih berprestasi.
Jadi, segera daftarkan diri kamu, klik kolom PENDAFTARAN pada web ini!
Persyaratan Umum:
1. Pelajar/mahasiswa aktif dari tingkat SMP/SMA hingga perguruan tinggi untuk jenjang D3/D4/S1
2. Terlibat aktif di kegiatan atau organisasi sekolah/perguruan tinggi
3. Tidak terlibat narkoba atau pernah melakukan tindak kriminal
4. Tidak sedang menerima beasiswa dari perusahaan lain. Jika saat ini peserta masih menerima beasiswa dari kampus, peserta berhak mengikuti pendaftaran beasiswa dari DataPrint
5. Penerima beasiswa di periode 2 tahun 2015 tidak dapat menjadi penerima beasiswa di periode 1 tahun 2016.
Pendaftaran periode 1   : 14 Januari – 20 Juni 2017
Pengumuman                  : 12 Juli 2017
Pendaftaran periode 2   : 15 Juli – 21 Desember 2017
Pengumuman                  : 5 Januari 2018

PERIODE
JUMLAH PENERIMA BEASISWA
@ Rp 1.000.000@ Rp 600.000@ Rp 400.000
Periode 1
20 orang
30 orang
150 orang
Periode 2
20 orang
30 orang
150 orang
Untuk info lebih lanjut,
silahkan cek website resmi : http://beasiswadataprint.com/

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun " (Al-Baqarah :155-156)

           zaman sekarang adalah zaman yang orang-orangnya individualistik dan hanya memikirkan diri sendiri, didukung dengan perkembangan teknologi yang memudahkan segala hal, sehingga rasa kepekaan dan kepedulian sosial sudah tergerus dari setiap pribadi masyarakat, terkhusus di kalangan pemuda.

Sekarang, setiap pemuda hanya sibuk dengan style dan gaya hidup masing-masing, semua harus serba terbarukan, modern dan mewah. Dan hal-hal seperti itulah yang mendukung berkembangnya gaya hidup hedonisme dan menggerus nilai-nilai agama dan budaya bangsa Indonesia itu sendiri, sungguh sangat miris.

  Namun ternyata, masih ada pemuda sekarang ini yang masih menjunjung nilai-nilai kebersamaan, kepekaan dan kepedulian sosial. Bukti nyatanya, siswa SMA Negeri 5 Gowa atau yang biasa dikenal dengan SMUDAMA, sekolah yang berada di kaki gunung Bawakaraeng menunjukkan eksistensinya sebagai siswa Andalan Sulawesi Selatan yang tidak hanya unggul di prestasi akademik namun juga luar biasa dalam hal akhlak, sikap dan prilaku.

Kehidupan asrama pasti tidak akan terlepas dengan yang namanya TEMAN KAMAR. Yang dimana diibaratkan sebuah mahligai pernikahan, teman kamar ini adalah pasangan kita, bagaimana tidak… kita tidur sama-sama, bangun sama-sama, makan sama-sama, belajar sama-sama, main game sama-sama, bahkan sampai sakit sama-sama, semua…. Sama-sama.


Mungkin banyak juga anak asrama yang mengeluhkan teman kamarnya, ada yang mengeluh teman kamarnya sakkulu lah, jarang mandi, suka platus, suka nyabot, suka tekkel sabun dan sampo dan lain sebagainya…. Itulah serunya hidup berasrama

Saya hidup di suatu kamar yang bernama Melati 1, biasa disingkat “MELSA”. Mungkin bagi yang orang yang belum tau banyak menganggap bahwa dilihat dari nama kamarnya “ Melati  1“ adalah kamar yang feminim dan manis, namun jika dilihat dari sejarahnya, sesungguhnya MELSA tidak semanis dan secantik namanya, ada banyak pengorbanan di dalamnya. Woww

Gowa (05/06/2016) Bapak Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla (Pak JK) beserta rombongan menyambangi SMAN 2 Tinggimoncong - SMA Andalan Sulawesi Selatan (Smudama) dalam kunjungannya ke Kota Wisata Malino. Pak JK berkunjung ke Smudama didampingi oleh Bapak Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, Bapak Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan YL, dan beberapa pejabat lainnya. Kunjungan beliau ini adalah kunjungan yang pertama kalinya di Smudama selama menjadi Wakil Presiden RI.
                                                
             Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) baru-baru ini merilis 35 Sekolah Menengah Atas (SMA) terbaik di Indonesia. Dari data tersebut, terlihat sekolah terbaik masih di dominasi SMA yang ada di Pulau Jawa. Sedangkan SMA unggulan di Sulsel hanya berada pada urutan 35.
Pemuda Sebagai Garda Terdepan Menghalau Korupsi
Oleh : Muhammad Radhi Siriwa
            Tidak salah, seorang  founding father bangsa menyatakan bahwa cukuplah sepuluh pemuda untuk membuat dunia terguncang. Semangat yang membara serta etos kerja yang tinggi merupakan ciri darinya, oleh karena itu, pemuda selalu menjadi ujung tombak bangsa . Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, kaum mudalah sebagai sosok penggerak kemerdekaan, peristiwa Rengasdengklok salah satu bukti bahwa jiwa membara seorang pemuda bisa membawa bangsa ke kasta yang lebih tinggi. Pemuda merupakan aset bangsa yang sangat mahal dan tak ternilai harganya, kemajuan dan kehancuran bangsa berada dalam genggamannya.