Kumpulan Materi Pelajaran Biologi Sistem Pernapasan Respirasi Kelas 8


A. Struktur dan Fungsi Sistem Pernapasan Manusia
Pengertian sistem pernapasan atau respirasi adalah suatu proses pertukaran gas yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Tujuan dari sistem pernapasan adalah untuk memperoleh oksigen dari udara ke jaring tubuh dan membuang karbondioksida. Pertukaran gas ini sangat penting. Seluruh sel tubuh membawa oksigen dari respirasi sel untuk memproduksi ATP atau energi yang dibutuhkan dan dimanfaatkan manusia untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari.
1. Organ Pernapasan Manusia
Gambar Sistem Pernapasan pada Manusia
Gambar Sistem Pernapasan pada Manusia

Organ pernapasan pada manusia membentuk saluran pernapasan yang secara berurutan terdiri atas: hidung → faring → laring → trakea → bronkus → bronkiolus → paru-paru → alveolus.
  • Hidung dilengkapi dengan rambut-rambut hidung, selaput lendir, dan konka. Udara yang masuk ke dalam hidung akan disaring terlebih dahulu oleh rambut-rambut hidung. Kemudian benda asing yang terhidup saat bernapas, misalnya debu, bakteri, dan virus akan ditangkap oleh selaput lendir kemudian udara dilembabkan. Setelah itu, udara dihangatkan oleh konka yang mempunyai banyak kapiler darah sehingga suhunya sesuai dengan suhu tubuh.
  • Faring adalah tempat persimpangan antara saluran pernapasan pada bagian depan dan saluran pencernaan pada bagian belakang. Faring berfungsi sebagai jalur masuk udara dan makanan, ruang resonansi suara, serta tempat tonsil yang berpartisipasi pada reaksi kekebalan tubuh dalam melawan benda asing.
  • Laring atau ruang suara merupakan organ pernapasan yang menghubungkan faring dengan trakea. Pada laring terdapat pita suara dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis menutupi laring dan makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam larung kemudian menuju tenggorokan.
  • Trakea (Tenggorokan) adalah saluran yang menghubungkan laring dengan bronkus. Trakea tersusun atas cicin-cincin tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang berperan menangkap debu maupun mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara yang kemudian didorong menuju belakang mulut dan dikeluarkan dengan cara batuk.
  • Bronkus merupakan cabang dari pangkal batang tenggorokan yang berjumlah dua, masing-masing bronkus memasuki paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
  • Bronkiolus merupakan cabang-cabang kecil dari bronkus. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus dan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
  • Paru-paru merupakan alat pernapasan utama yang terbagi menjadi dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas tiga lobus dan paru-paru kiti (pulmo sinister) yang terdiri atas dua lobus. Paru-paru tersusun atas gelembung-gelembung alveolus yang dilindungi oleh lapisan yang disebut selaput pleura. Pleura berupa kantung tertutup yang berisi cairan limfa.
  • Alveolus adalah gelembung-gelembung yang sangat kecil dan berdinding tipis terletak pada ujung-ujung bronkiolus yang berperan dalam pertukaran gas oksigen dan gas karbon dioksisa. Dinding alveolus berbatasan dengan pembuluh kapiler darah, sehingga gas-gas dalam alveolus dapat dengan mudah mengalami pertukaran dengan gas-gas yang ada di dalam darah.
2. Mekanisme Pernapasan Manusia
Gambar Mekanisme Pernapasan Dada dan Perut pada saat Inspirasi dan Ekspirasi
Gambar Mekanisme Pernapasan Dada dan Perut pada saat Inspirasi dan Ekspirasi
Mekanisme pernapasan manusia terdiri dari proses inspirasi dan ekspirasi. Pada saat proses inspirasi, otot antar tulang rusuk berkontraksi dan terangkat sehingga volume rongga dada bertambah besar, sedangkan tekanan rongga dada menjadi lebih kecil dari tekanan udara luar. Sehingga udara mengalir dari luar ke dalam paru-paru.
Sedangkan pada proses ekspirasi, otot antar tulang rusuk akan berelaksasi, sehingga volume rongga dada akan mengecil, sedangkan tekanan rongga dada akan lebih besar yang mengakibatkan udara dalam paru-paru terdorong ke luar.
3. Frekuensi Pernapasan
Frekuensi pernapasan adalah jumlah udara yang keluar masuk ke paru-paru setiap kali bernapas. Cepat atau lambatnya frekuensi pernapasan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
  1. Usia, semakin bertambahnya usia seseorang akan semakin rendah frekuensi pernapasannya.
  2. Jenis kelamin, pada umumnya laki-laki memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan.
  3. Suhu tubuh, semakin tinggi suhu tubuh seseorang maka semakin cepat frekuensi pernapasannya.
  4. Posisi tubuh, ketika kita sedang duduk akan memiliki frekuensi pernapasan yang berbeda dibandingkan dengan ketika kita sedang berjongkok atau berdiri. Pada saat posisi tubuh berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi untuk menghasilkan tenaga yang dibutuhkan tubuh supaya dapat tetap tegak berdiri. Sedangkan pada saat posisi duduk atau berbaring, beban tubuh disangga oleh sebagaian besar besar tubuh sehingga tubuh tidak membutuhkan banyak energi, dengan demikian frekuensi pernapasannya rendah.
  5. Aktivitas, orang yang banyak melakukan aktivitas membutuhkan lebih banyak energi daripada orang yang kurang aktivitas, oleh karena itu frekuensi pernapasan orang yang banyak melakukan aktivitas akan jauh lebih tinggi daripada frekuensi pernapasan orang yang tidak melakukan aktivitas.
4. Volume Pernapasan
Volume pernapasan manusia terbagi menjadi 6 macam, yaitu:
  1. Volume tidal, yaitu volume udara yang keluar dan masuk paru-paru saat melakukan pernapasan normal. Kapasitas volume tidal sekitar 500 mL.
  2. Volume residu, yaitu volume udara yang masih terdapat di dalam paru-paru setelah mengeluarkan udara kuat-kuat. Kapasitas volume residu sekitar 1000 mL.
  3. Volume cadangan inspirasi, yaitu volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah bernapas biasa. Kapasitas volume cadangan inspirasi sekitar 1500 mL.
  4. Volume cadangan ekspirasi, yaitu volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan napas biasa. Kapasitas volume cadangan ekspirasi sekitar 1500 mL.
  5. Kapasitas vital paru-paru, yaitu volume total dari volume tidal + volume cadangan inspirasi + volume cadangan ekspirasi. Kapasital vital paru-paru sekitar 3500 mL.
  6. Kapasitas total paru-paru, yaitu volume udara yang dapat ditampung secara maksimal dalam paru-paru. Volume kapasitas total paru-paru yaitu volume kapasitas vital paru-paru + volume residu. Kapasitas total paru-paru sekitar 4500 mL.
  7. B. Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia dan Upaya untuk Mencegah atau Menanggulanginya
    Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami ganggunan yang disebabkan oleh berbagaimacam mikroorganisme dan atau peradangan. Beberapa contoh gangguan pada sistem pernapasan manusia adalah sebagai berikut:
    1. Influenza, adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Influenza virus. Penyakit ini timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, pilek, batuk, sakit kepala, sakit otot, dan rongga hidung terasa gatal. Untuk mencegah tertularnya virus influenza, kita dianjuarkan untuk menggunakan masker ketika berkendara dan rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum makan.
    2. Tonsilitis (Amandel), adalah infeksi pada organ tonsil yang dapat disebabkan oleh virus Adenovirus, Rhinovirus, Influenza, dan Corona serta bakteri Streptoccus. Untuk mencegah penyakit tonsilitis dapat dilakukan dengan cara rutin mongkonsumsi minuman atau makanan yang mengandung banyak vitamin C seperti jeruk nipis dan lemon serta menghindari makanan atau minuman yang penuh dengan bahan pengawet.
    3. Faringitis, adalah infeksi pada faring oleh kuman penyakit, seperti virus (Adenovirus, Orthomyxovirus, Rhinovirus, dan Coronavirus), bakteri (Streptococcus pyogenes), jamur, maupun zat kimia yang dapat mengiritasi jaringan pada faring. Untuk mengobati faringitis dapat dilakukan dengan cara memberi antibiotik dan anti-fungsi untuk membunuh bakteri serta jamur yang menginfeksi faring.
    4. Pneumonia, adalah infeksi pada bronkiolus dan alveolus yang disebabkan karena virus, bakteri, jamur, dan parasit. Penanganan pneumia dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik, obat pembuat saluran pernapasan menjadi lebar, terapi oksigen, dan penyedotan cairan dalam paru-paru.
    5. Tuberculosis (TBC), adalah infeksi yang disebabkan karena bakteri Mycobacterium tuberculosis. Gejala dari penyakit TBC yaitu mudah lelah, berat badan turun drastis, lesu, hilang nafsu makan, demam, berkeringat di malam hari, sulit bernapas, sakit pada bagian dada, dan batuk berdarah. Penanganan TBC dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik dan perawatan jangka panjang.
    6. Asma, adalah penyempitan pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh faktor lingkungan seperti asap rokok, debu, bulu hewan peliharaan, dan lain-lain. Penyempitan yang terjadi pada saluran pernapasan menyebabkan penderita penyakit asma kesulitan untuk menghirup cukup udara. Penyakit asma dapat ditangani dengan inhaler penyelamatan untuk mengobati gejala dan pengendali inhaler yang mencegah gejala penyakit asma.
    7. Kanker paru-paru, adalah kerusakan pada jaringan paru-paru yang disebabkan pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali pada jaringan dalam paru-paru. Gejala orang yang menderita kangker paru-paru yaitu batuk disertai darah, berat badan berkurang drastis, napas menjadi pendek, dan sakit pada bagian dada. Kanker paru-paru dapat terjadi karena faktor keturunan dan faktor lingkungan seperti merokok (aktif dan pasif), menghirup debu asbes, dan udara yang terpolusi. Untuk mencegah kanker paru-paru dapat dilakukan dengan cara menjaga udara sekitar supaya tetap bersih dan bebas dari polusi. Penanganan kanker paru-paru sangat bervariasi mencakup operasi, kemoterapi, terapi radiasi, terapi obat yang ditargetkan, dan imunoterapi.

2 comments: