Makalah Tugas Seni Budaya Kreativitasan Dalam Bermusik dan Mengaransemen Lagu Anak



STUDI TENTANG KREATIVITASAN DALAM BERMUSIK YANG DIAPLIKASIKAN DALAM MENGARANSEMEN DAN MEMBUAT LAGU ANAK-ANAK

TUGAS MAKALAH
SENI BUDAYA

Oleh
MUHAMMAD RADHI SIRIWA
NIS : 2015014

SMA NEGERI 5 GOWA
KELAS XII MIPA 1
TAHUN 2017

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang kreativitasan  dalambermusik.


              Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
    
            Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
    
            Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang kreativitasan dalam bermusik ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
    
                                                                                      Tinggimoncong, 28 September 2017
    
                                                                                                               Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
BAB I   PENDAHULUAN   ................................................................................ 1
  1.1     Latar Belakang..........................................................................        5
  1.2     Rumusan Permasalahan .................................................................  5
  1.3     Tujuan............................................................................................. 5
            1.3.1   Tujuan Makalah ..................................................................  5
  1.4     Manfaat Penulisan ……………………………………………  ..................................... 5
BAB II   Pembahasan ……………....................................................................... 6
               2.1    Kreativitasan Musik………………. ............................................... 6
                        2.1.1  Improvisasi……………………………………………       6
                        2.1.2  Komposisi…………………………………………….        7
                        2.1.3  Unsur-unsur Musik…………………………………...        8
               2.2   Musik Kreatif………………………………………………..        9
                        2.2.1  Mengaransemen lagu…………………………………       11
                        2.2.2  Membuat lagu anak-anak…………………………….        12
               2.3   Musik Tradisional…………………………………………....       13
               2.4   Persiapan sebelum pentas …………………………………...       15


Bab V    PENUTUP…………………................................................................. 17
               5.1    Kesimpulan……............................................................................ 17
               5.2    Saran                                                                                          .... 17

DAFTAR PUSTAKA            ……………………….................................... .... 18
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………….………………….….        19



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Musik merupakan salah satu cabang seni yang menjadi kebutuhan hidup masyarakat. Keberadaan musik dalam kehidupan masyarakat tentunya tidak lepas dari berbagai macam fungsi yang ada dalam musik itu sendiri, antara lain sebagai media ekspresi, ritual keagamaan, estetik, dan sebagai media hiburan bagi masyarakat. Musik menurut para filsuf (Susantina, 2004 ), mampu mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat diekspresikan dengan kata-kata maupun jenis seni lainya. Mereka juga mengatakan bahwa musik akan lebih mampu dan ekspresif untuk mengungkapkan perasaan dari bahasa baik lisan maupun tulisan. Hal demikian, menurut para filsuf disebabkan bentuk-bentuk perasaan manusia jauh lebih dekat atau sesuai dengan bentukbentuk musikal dari bentuk bahasa
Musik dapat lebih dikembangkan dalam kemasan yang lebih menarik dengan melalui kreativitas musik, karena dengan kreativitas musik, musik dapat lebih dikembangkan dan dikreasikan dalam kemasan yang berbeda dari sebelumnya
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis ingin menelaah tentang bagaimana pengaruh musik terhadap perkembangan kecerdasan anak.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk memahami materi mengenai kreativitas musik.
2.      Untuk memahami materi mengenai musik kreasi, dalam hal ini aransemen musik dan menciptakan lagu anak-anak.
3.      Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Ibu Guru.

1.3 Manfaat
            Manfaat dibuatnya makalah ini adalah untuk menginfromasikan kepada khalayak ramai tentang kreativitas dalam bermusik yang dalam hal ini, mengaransemen dan membuat lagu agar masyarakat di luar sana mempunyai pengetahuan lebih dalam bermusik.

BAB  II
PEMBAHASAN

A. Kreativitas Musik
Kreatif adalah sifat yang dimiliki seseorang. Seorang yang kreatif mempunyai kemampuan untuk mencipta atau berkreasi. Kreasi adalah ciptaan, penciptaan, dan atau hasil daya cipta. Kreativitas merupakan kemampuan berpikir untuk berkreasi atau daya mencipta, dan kreativitas adalah keterampilan seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang asli, unik, dan bermanfaat. Pengertian kreativitas seni musik yaitu kemampuan berpikir untuk berkreasi atau daya cipta di bidang seni musik. Sedangkan Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu). Kreativitas adalah pengembangan kemampuan  untuk berkreasi sesuai dengan yang kita miliki. Jadi  kreativitas musik adalah kemampuan kita untuk mengembangkan hal-hal yang kita miliki berkaitan dengan musik.Di era globalisasi ini, generasi muda punya banyak kreativitas terutama dalam hal musik.Selain sebagai kegemaran musik juga sebagai ajang kebolehan untk mengapresiasikan diri. Dengan bermusik mereka bisa terhibur dan mengapresiasikan melalui lagu-lagu.
Pembelajaran musik dapat dilakukan secara terpadu yang mencakup seluruh unsur musik. Pembelajaran musik yang menekankan pada penguasaan materi musik secara teoritis dan konseptual, maka mereka harus mempelajari unsur-unsur musik secara keseluruhan maupun kajian mendalam masing-masing unsur-unsur musik. Pengelompokan unsur musik pada dasarnya terdiri dari unsur pokok dan unsur ekspresi. Unsur musik pokok terdiri dari irama, melodi, harmoni, bentuk, dan struktur lagu. Unsur ekspresi meliputi tempo, dinamika, warna nada, cara memproduksi nada, dan istilah ungkapan. Alat musik adalah instrumen atau alat yang sengaja diciptakan atau diadaptasikan dengan tujuan supaya dapat menghasilkan suara musik. Walau pada prinsipnya, apa saja yang bisa menghasilan suara dengan nada-nada tertentu yang bisa dimainkan oleh pemusik/musisi sudah bisa dikatakan kalau alat tersebut adalah alat musik namun secara khusus alat yang dibuat dengan tujuan hanya untuk musik saja.
Untuk lebih rincinya pengembangan kraetivitas musik dapat dilakukan dengan cara:

1). Improvisasi
Improvisasi yaitu bagaimana keluarnya suara pada saat menyanyi.maksudnya, apakah adanya lekukan atau hanya suara datar saja.Pengembangan improvisasi bisa dilakukan oleh si anak sesuai keinginan mereka.Mereka mengimprovisasi sendiri tanpa mereka sadari.mereka hanya mengungkapkan atau mengembangkan secara tak langsung ketika bernyanyi.

2).  Komposisi
Secara umum komposisi itu adalah isi. Jadi komposisi dalam hal musik yaitu isi dari musik. Maksudnya itu ada irama,melodi,nada dan juga lagunya. Komposisi itu halnya lebih ke konkret dibandingkan improvisasi.kalau improvisasi itu dilakukan tampa kita sadari.Sebelummembuat sebuah kagu kita harus melalui tahap-tahap terlebih dahulu. Biasanya sebuah lagu itu berawal dari sebuah puisi atau sebuah prosa. Jadi puisi atau prosa bisa kita jadikan sebuah lagu.Puisi itu curahan hati seorang penulis.Setelah sebuah puisi sudah ada kemudian dipadukan dengan unsur-unsur musik seperti kagi,irama,melodi dan irama.
Bermain musik adalah hal yang sangat menyenangkan. Musik merupakan  bagian dari kehidupan dan
ekspresi jiwa manusia. Sejak anak dilahirkan, dia telah memiliki aspek tertentu dari musik yang menjadi  bagian  pengalaman  alami dari kehidupannya. Menurut Aristoteles musik yaitu mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, jiwa patriotisme. Mendengarkan musik dapat membantu mengurangi sedikit beban pikiran melalui bernyanyi dapat mencurahkan perasaan yang ada dalam hati. Misalnya di saat sedih mendengarkan lirik musik yang sedih maka perasaan akan lega bahkan sampai menangis. Tetapi kalau ingin bisa kita jangan menyerah.Jadi kenapa tidak untuk berkreasi dari music.
Donald Jack Davis dalam Pekerti (2007) merangkum beberapa perilaku kreatif yang relevan dengan pendidikan seni musik, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Perseptual, yaitu mencakup sikap dalam melihat, mengamati dan mengenali lingkungannya; melihat, mengamati, dan mengenali karya seni musik; mengembangkan kepekaan-pemahaman.
2. Pemahaman, yaitu mencakup sikap dalam memahami bahasa tentang ungkapan seni musik, memahami seniman dan dunia seninya.
3. Responsif, yaitu mencakup sikap belajar mengalami dan belajar menghayati.
4. Analitik, yaitu mencakup sikap mengklasifikasikan, mendeskripsikan, menjelaskan dan menginterprestasikan seni musik.
5. Mengevaluasi, yakni meliputi sikap mengkritisi, mengungkapkan, dan memprediksi karya musik.
6. Eksekusi, yakni meliputi sikap mengembangkan kreativitas, mensintesiskan, belajar menggunakan alat dan media ungkap dalam berolah musik, serta membuat dan menyajikan karya seni musik.
7. Menilai, yaitu mencakup berbagai jenis sikap penilaian sebuah karya musik.

 3). Unsur-unsur Musik   
a.  Suara
Dalam musik gelombang suara biasanya dibahas tidak dalam panjang gelombangnya maupun periodenya, melainkan dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik dijelaskan dalam tala (tinggi nada), durasi (beberapa lama suara ada), intensitas dan timbre (warna bunyi).
b.  Nada
Suara dapat dibagi-bagi ke dalam nada yang miliki tinggi nada tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda, tangga nada yang paling lazim adalah tangga nada mayor, tangga nada minor dan tangga nada pentatonik.
c.  Ritme / Irama
Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan.
d.  Melodi                                            
Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendiri yaitu tanpa iringan atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu.
e.  Harmoni
Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada dengan tinggi berbeda dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni juga dapat terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan berurutan. Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya disebut akord.
f.  Notasi
Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok, tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu digambarkan secara horizontal. Musik adalah perpaduan keseimbangan antara unsur-unsur musik. Unsur-unsur musik diantaranya suara, nada, ritme, melodi, harmoni dan notasi. Musik menjadi bagian alami dari kehidupan. Contoh : dalam dekapan seorang ibu, anak mendengar suara ibu melantunkan senandung yang akhirnya membuat lelap tidurnya.

B. MUSIK KREASI
            Musik kreasi adalah hasil penglohan suara, melodi, harmoni, ritme, vokal dan tempo yang dikemas menjadi sebuah musik. 
   Aransemen Musik
Aransemen adalah salah satu bentuk ciptaan yang berhubungan dengan penulisan musik baik yang berupa gubahan lagu atau penataan instrumennya. Aransemen berasal dari bahasa Belanda yaitu arrangement yang artinya susunan. Aransemen disebut juga transkripsi yang artinya alih tulis. Seseorang yang pekerjaannya membuat aransemen disebut pengaransemen atau aranger.
Jenis aransemen ada 3 yaitu:
a.       Aransemen vokal
      Setiap lagu dapat disusun aransemen khusus vokal adalah dalam dua suara, tiga suara, empat suara. Untuk menyusun aransemen vokal, yang paling mudah adalah menyusun aransemen lagu dalam dua suara, karena untuk menyusun aransemen lagu dalam tiga dan empat suara ada banyak persyaratan yang harus diperhatikan.
Untuk memperoleh hasil yang lebih baik dan memuaskan, setelah selesai disusun aransemen lagunya kemudian dicoba untuk dinyanyikan secara bersama-sama, apabila dirasa kurang baik atau kurang memuaskan maka dapat dicoba lagi untuk menyusun aransemen lagu tersebut hingga pada akhirnya diperoleh hasil yang sangat memuaskan.


b.       Aransemen instrumen
Dalam menyusun aransemen instrumen sangat berbeda dengan aransemen vokal. Untuk menyusun aransemen instrumen kita harus menyesuaikan dengan alat-alat musik yang dipergunakan. Semakin lengkap alat musik yang kita pergunakan, semakin banyak pula kemungkinan variasi yang dapat diciptakan. Untuk menyusun aransemen instrumen, kita harus berpedoman pada pengetahuan ilmu harmoni dan akord.

Bagian-bagian dari suatu aransemen musik dikenal dengan istilah :
a. Partituur (Belanda).
b. Partitura (Italia).
c. Part (Inggris).
d. Parte (Perancis).
Dan dalam aransemen instrumen, kebanyakan partitur dimainkan bergantian tugas, sedangkan dalam aransemen vokal pada umumnya semua partitur umumnya berbunyi bersamaan.
       c.  Aransemen campuran
Aransemen campuran adalah campuran aransemen vokal dan instrumen. Teknik yang dilakukan adalah vokalnya menggabungkan dua jenis aransemen yang telah ada. Dalam aransemen campuran pada umunya yang ditonjolkan adalah vokalnya, sedangkan instrumennya berfungsi untuk pengiring dan memeriahkan, sehingga pertunjukan yang disajikan bertambah sempurna.

Untuk mengendalikan keseimbangan dalam menampilkan aransemen yang telah disusun diperlukan adanya seorang pemimpin yaitu seorang dirigen atau conductor.

1. Mengaransemen Lagu
Secara umum terdapat 3 unsur utama di dalam musik yang harus diperhatikan saat membuat aransemen yakni antara lain sebagai berikut :
1. Ritme dan pola ritme
Ritme adalah panjang pendeknya bunyi yang bergerak secara teratur. Sedangkan pola ritme adalah bentuk pengulangan dari pengembangan bangunan ritme yang digunakan oleh frase melodi atau kelompok frase melodi.
2. Melodi
Melodi adalah rangkaian sejumlah nada yang disusun dan dibunyikan secara runtut dan teratur.

3. Harmoni
Harmoni adalah perpaduan nada-nada melodi dengan pola ritme yang serasi dan selaras sebagai satu kesatuan utuh suatu karya seni.

Adapun aransemen lagu dari penulis:
Judul lagu        : Cublak-Cublak Suweng
Penyanyi         : ( Lagu Tradisional )
2 langkah pertama yang kami lakukan yakni:
1.  Menentukan naskah lagu asli yang akan di aransemen.
2. Mengamati, mencermati dan memahami perjalanan melodi dan irama lagu asli yang akan di aransemen.
Selanjutnya penulis mengaransemen lagu tersebut dengan mengubah nada dan melodi lagu menjadi lebih slow dan membagi suara-suarai. Penulis membagi suara mulai dari  suara awal dirancang slow atau lambat lalu dilanjutkan dengan suara yang lebih keras dan ritme yang lebih cepat sampai pada pengulangan ketiga dimana disitu puncaknya suara keras dan ritme cepat, lagu ini ditutup dengan kembali ke ritme lambat dengan suara yang lemah.
Lirik lagu terdapat pada lampiran 1


2.     Membuat Lagu Anak-anak
Lagu anak adalah lagu yang diciptakan maupun disebarkan untuk dikenal anak-anak. lagu anak adalah lagu rakyat asli, termasuk lagu-lagu yang dinyanyikan untuk anak-anak yang masih bayi, misalnya lagu-lagu untuk menina bobokkan anak, lagu-lagu yang dinyanyikan anak-anak berusia 3-7 tahun, dan nyanyian yang diwariskan nenek moyang, misalnya lagu permainan.
Lagu anak-anak dirancang sedemikian rupa, baik lirik maupun melodinya sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak. Melodi lagu anak umumnya bertempo sedang dan kaya pengulangan. Sementara liriknya disusun dengan bahasa yang sederhana, mudah diucapkan, dan kaya pengulangan. Sesuai kebutuhan anak untuk bermain, lagu untuk anak harus dapat digunakan untuk mengiringi anak bermain.

Ciri ciri musik anak-anak adalah :
a. Memiliki bentuk yang sederhana
b. Tema lagu disesuaikan dengan jiwa anak yang masih polos
c. Bahasa yang digunakan sederhana sehingga mudah dipahami anak-anak
d. Lompatan nada tidak terlalu jauh
e. Isi lagu bersifat mendidik kearah positif.
Berikut lagu anak-anak yang dibuat oleh penulis :
Judul                  : Bocah aktif
Pencipta             : Yang menciptakan lagu ini adalah tim kelompok 4, yang terdiri dari :
Ø  Muhammad Radhi Siriwa
Ø  Muhammad Aidul Fitrah
Ø  Annisa Al Afganing
Ø  Nurul Athirah
Ø  Najwati Anggraeni
Inspirasi             : Lagu anak-anak yang penulis ciptakan terinspirasi dari kebahagian masa kanak-kanak yang bergembira dalam menuntut ilmu di sekolah.
Nilai – nilai        : Lagu ini menunjukkan sebuah sikap positif dari seorang anak yang mengandung nilai nilai moral , dimana seorang anak harus senantiasa senang dalam belajar dan menganggap belajar adalah hal yang asyik.
Lirik lagu terdapat pada lampiran
C.     Musik Tradisional
Musik tradisional adalah musik atau seni suara yang berasal dari berbagai daerah, dalam hal ini di Indonesia. Musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di suatu daerah tertentu dan diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Musik ini menggunakan bahasa, gaya, dan tradisi khas daerah setempat. Secara umum, musik tradisional memiliki ciri khas sebagai berikut :
  1. Dipelajari Secara Lisan
Sebagai bagian dari kebudayaan, musik daerah diwariskan secara turun temurun. Proses pewarisan musik ini biasanya dilakukan secara lisan. Generasi tua mengajarkan komposisi musik daerah kepada generasi muda. Anak-anak itu akan meneruskannya pula kepada anak-anak mereka. Demikian seterusnya, sehingga tradisi musik tersebut tetap dikenal oleh masyarakat. Atau orang yang telah mahir memainkan instrumen musiknya atau terampil menyanyikan lagu-lagu daerah akan memberikan contoh kepada pengikutnya untuk kemudian ditirukan. Orang yang belajar harus menghapalkannya tanpa ada catatan. Dengan terus berlatih, ia akan menguasai semakin banyak lagu dan teknik.
  1. Tidak Memiliki Notasi
Proses pembelajaran yang berlangsung secara lisan membuat partitur (naskah musik) menjadi suatu hal yang tidak terlalu penting. Oleh karena itu, sangat lazim jika musik tradisional daerah tidak memiliki partitur notasi tertentu. Walau demikian, ada beberapa daerah yang memiliki notasi musik seperti di Pulau Jawa dan Bali. Namun, notasi ini tetap tidak memiliki partitur, tapi dipelajari secara lisan. Sebenarnya, hal ini dikemudian hari dapat menimbulkan masalah. Jika orang-orang yang belajar tentang kesenian itu semakin sedikit atau malah tidak ada, kesenian tersebut bisa punah. Tanpa catatan tertulis, orang lain tidak bisa melestarikannya.
  1. Bersifat Informal
Musik Tradisional sangat lazim digunakan sebagai suatu bentuk ekspresi masyarakat. Musik ini banyak digunakan dalam kegiatan rakyat biasa sehingga bersifat lebih sederhana dan informal / santai. Hanya jika digunakan di kalangan istana saja jenis musik ini menjadi lebih kompleks dan formal / serius.


  1. Pemainnya Tidak Terspesialisasi
Sistem yang dikembangkan dalam proses belajar instrumen musik daerah biasanya bersifat generalisasi. Pemain musik tradisional belajar untuk dapat memainkan setiap instrumen yang ada dalam suatu jenis musik daerah. Mereka akan belajar memainkan instrumen mulai dari yang termudah sampai yang terumit. Jadi, pemain musik daerah yang sudah mahir mempunyai kemampuan untuk memainkan semua instrumen musik tersebut.
  1. Syair Lagu Berbahasa Daerah
Selain syair yang menggunakan bahasa daerah, musik tradisional juga menggunakan alunan melodi dan irama yang menunjukkan ciri khas kedaerahan. Misalnya, syair lagu dari daerah Jawa . Alunan melodinya pun menggunakan nada-nada dari tangga nada pelog dan slendro. Contoh lainnya, syair lagu dari daerah Jakarta umumnya berbahasa Betawi dan alunan melodinya tersusun atas tangga-tangga nada diatonis.
  1. Lebih Melibatkan Alat Musik Daerah
Umumnya, permainan musik dalam lagu-lagu daerah di Indonesia dibawakan dengan alat-alat musik khas dari daerah-daerah itu sendiri. Contoh, lagu -lagu daerah Jawa umumnya diiringi oleh alat musik khas Jawa, yaitu gamelan. Contoh lainnya, lagu-lagu daerah Sulawesi Utara umumnya diiringi alat musik khas Sulawesi Utara, yaitu Kulintang.
  1. Merupakan Bagian dari Budaya Masyarakat
Musik tradisional merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, setiap ciri kebudayaan masyarakat Sang Penciptanya pasti sudah melekat erat didalamnya. Musik daerah merupakan salah satu bentuk gambaran kebudayaan suatu daerah, selain tarian, pakaian, dan adat kebiasaan lainnya. Melalui musik daerah, kita dapat mengenali daerah asal musik itu dan ciri budaya masyarakatnya. Misalnya : ketika kita mendengarkan permainan gamelan Jawa kita akan langsung mengetahui kalau itu adalah musik daerah Jawa Tengah, bukan Sunda. Kita dapat mengenalinya lewat karakter permainan gamelan terutama lewat suara, irama, dan lagunya. Karakter inilah yang menggambarkan ciri khas adat Jawa. Salah satu contohnya adalah irama musik gamelan Jawa yang umumnya terdengar melantun halus dan lembut. Hal ini menunjukkan budaya orang Jawa yang menekankan tutur kata yang halus, ramah, dan sopan.
Dari pengertian dan ciri-ciri musik tradisional tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa musik tradisi cenderung bersifat eksklusif. Artinya, musik ini tidak dapat dinikmati secara luas oleh masyarakat di luar kebudayaan yang melahirkan musik tersebut. Komposisi, fungsi, nilai, dan karakteristik syair musik tradisi suatu masyarakat sangatlah khas sehingga tidak mudah untuk dinikmati atau diterima sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat lain. Oleh karena itu, musiktradisi cenderung kurang dapat berkembang sehingga musik ini sering disebut sebagai musik tradisional.

D. Persiapan Sebelum Pentas
Kebanyakan orang sebelum pentas akan merasakan gugup dan nervous. Perasaan nervous akan meningkatkan waspada kita, sehingga kita akan lebih memikirkan setiap langkah, lirik, atau koreo yang sudah dilatih sebelumnya, dan saat latihan kita melakukan itu semua tanpa waspada yang berlebihan seperti saat sudah di atas panggung. Waspada yang berlebihan menyebabkan otak kita berpikir lebih keras sehingga memacu jantung memompa darah lebih banyak untuk menyuplai kebutuhan darah di otak. Inilah mengapa jantung kita berdegup kencang saat kita merasa gugup. Perasaan gugup itu , bila parah, dapat menyebabkan sakit di dada, pening, dan juga keringat dingin. 
1.      Cobalah untuk selalu berlatih dengan cara memejamkan mata dan tarik nafas dalam-dalam, lalu bayangkan kamu dalam situasi yang menyebabkan terjadinya demam panggung. Sekarang juga, visualisasikan dirimu untuk mengendalikan situasi dengan tenang dan percaya diri. Lalu yakini bahwa kamu dapat tampil sempurna dan orang-orang di sekitarmu mengagumi kemampuanmu. Kamu harus yakin bahwa akan mampu untuk tetap tenang dalam situasi tersebut.
2.      Yakin bahwa kamu dapat tampil dengan sempurna. Gunakan latihan ini sebagai metode persiapan. Berlatih dapat dilakukan di depan cermin, di depan teman kamu atau keluarga. Bila perlu rekam latihanmu di dalam kaset atau video. Lalu jangan segan dan malu untuk meminta koreksi dari teman-teman atau keluarga, sehingga kamu dapat mengenali titik-titik lemah dari penampilanmu yang mesti diperbaiki. Lalu setelahnya latihan kembali, sambil memperbaiki bagian-bagian yang belum sempurna tadi.
3.      Sebelum tampil, ingatan perlu didukung oleh bantuan eksternal ketika bernyanyi, siapkan teks lagu yang lebih dahulu diletakkan di standar teks lagu. Biasanya organ tunggal atau grup musik mempunyai satu tiang khusus yang digunakan untuk menempatkan buku-buku teks lagu. Kamu jangan malu untuk menggunakan bantuan visual tersebut. Yakinlah bahwa dengan demikian, penonton (audion) akan menilai kamu adalah orang profesional yang mampu mengorganisasikan presentasi / nyanyian kamu dengan baik. Dengan tehnik ini kamu akan mendapat manfaat, misalnya saat ada kata yang lupa, kamu akan cepat menemukan sesuatu yang lupa tersebut hanya dengan melihat catatan.
4.      Penting dan jangan lupa untuk tersenyum dan berbicaralah dengan salah satu audiens sebelum tampil di panggung. Dan saat berada di panggung, pandanglah wajah orang perorang dan bicaralah langsung kepada seseorang atau boleh juga kepada semua. Misalnya dengan mengucapkan “Selamat malam para hadirin semua. Pada malam hari ini saya akan menyanyikan sebuah lagu. Lagu ini adalah lagu yang bertajuk kasih sayang Allah kepada kita semua.” Dengan berbicara langsung kepada audiens, maka itu lebih baik daripada hanya memandang lautan audiens. Dengan berbicara sebelum memulai berpidato atau bernyanyi, itu akan mengurangi denyut jantung anda. Jantung butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan situasi di atas panggung.
5.      Selanjutnya di masa berikutnya, biasakan untuk tampil dalam kesempatan apapun sehingga membuat kita jadi terbiasa (berpengalaman).
6.      Pastinya berkomunikasi dengan audiens merupakan hal wajib, jangan ragu untuk mengajak ngobrol penonton dan bercanda karena itu mampu mengurangi rasa gugup. Untuk pertama kali tatap sekitaran  audiens untuk menghilangkan kegugupan.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Musik adalah bagian dari kehidupan dan perkembangan jiwa manusia, la lu makna kreatif dalam bermusik adalahkemampuan kita untuk mengembangkan hal-hal yang kita miliki berkaitan dengan musik. Di era globalisasi ini, generasi muda punya banyak kreativitas terutama dalam hal musik.Selain sebagai kegemaran musik juga sebagai ajang kebolehan untk mengapresiasikan diri. Sengan bermusik mereka bisa terhibur dan mengapresiasikan melalui lagu-lagu.

B.     Saran
Dalam pelaksanaan pembelajaran seni khususnya seni musik di sekolahsekolah dasar, sebaiknya menerapkan unsur-unsur kreativitas di dalamnya. Hal ini dapat memberikan kesempatan siswa-siswa untuk lebih mampu mengekspresikan diri sesuai dengan kehendaknya


1 comment: