Kumpulan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Kelas 7 VII Semester 2


 Bab 6
Peta Objek Geografi
PETA
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.
Syarat-syarat
1) Konform, yaitu bentuk dari sebuah peta yang digambar serta harus sebangun dengan keadaan asli atau sebenarnya di wilayah asal atau di lapangan.
2) Ekuidistan, yaitu jarak di peta jika dikalikan dengan skala yang telah di tentukan sesuai dengan jarak di lapangan.
3) Ekuivalen, yaitu daerah atau bidang yang digambar di peta setalah dihitung dengan skalanya, akan sama dengan keadaan yang ada di lapangan.
Fungsi
1) Menyeleksi data
2) Memperlihatkan ukuran
3) Menunjukkan lokasi relatif
4) Memperlihatkan bentuk
Unsur-unsur Peta
merupakan alat bantu dalam menyampaikan suatu informasi keruangan. Berdasarkan fungsi tersebut maka sebuah peta hendaknya dilengkapi dengan berbagai macam komponen/unsur kelengkapan yan bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca/menggunakan peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum banyak ditemukan pada peta misalnya adalah:
1) Judul
Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakkan di kanan atas.
2) Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.
3) Orientasi/tanda arah
Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.
4) Skala
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Skala angka. Misalnya 1:2.500.000, artinya setiap 1 satuan jarak dalam peta sama dengan 2.500.000 satuan jarak dalam di lapangan.
b. Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.
c. Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.
5) SimbolPeta
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:
a. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional
b. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak
c. Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu
d. Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
e. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya.
f. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk prosentase.
g. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol bola menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola berarti volume semakin kecil.
6) Warna Peta
Warna peta digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu:
a. Warna hijau
Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi olah dataran rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan. b. Warna hijau muda Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200-400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh di atas dataran rendah c. Warna kuning Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 500-1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bagian tepi-tengah dari Provinsi Jawa Tengah dan paling luas di sebelah tenggara Kabupaten Sukoharjo. d. Warna cokelat muda Warna cokelat muda menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian antara 1000-1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi yang dominan di daerah ini berupa pegunungan sedang disertai gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bagian tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo. Salatiga dan Tawangmangu. e. Warna cokelat Warna cokelat menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian besar di bagian tengah dari Jawa Tengah. f. Warna biru keputihan Warna biru menunjukkan warna kenampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini disebut dengan zona neritik. Penyebaran dari zona ini ada di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri terdapat Waduk Gajahmungkur, di Bawen terdapat Rawapening, di sekitar Kebumen terdapat waduk Wadaslinang dan Sempor dan masih ada beberapa waduk kecil lainnya. g. Warna biru muda Warna biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman antara 200-2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relatif terjal. Wilayah ini merupakan kelanjutan dari zona neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum. h. Warna biru tua Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari 2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di sekitar Pulau Bali pada kedalaman > 2000 m sulit untuk diketahui dan tidak bisa diinterprestasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum.
7) Tipe Huruf (Lettering)
Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan letering:
1. Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta
2. Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa
8) Garis Astronomis
Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.
9) Inset
1. Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain:
2. Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali
3. Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting
4. Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama
10) Garis Tepi Peta Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis, secara beraturan dan benar pada peta.
11) Sumber dan Tahun Pembuatan
Sumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh.
Jenis
Peta dikelompokan menjadi 5 bagian, yaitu:
Berdasarkan Isi Data yang Disajikan
1) Peta umum, yakni peta yang menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
2) Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
3) Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah atlas.
4) Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.
5) Peta khusus (peta tematik), yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misalnya, peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.
Peta Berdasarkan Sumber Datanya
1) Peta turunan (Derived Map)yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan.
2) Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan.
Peta berdasarkan skala
1) Peta kadaster (sangat besar) adalah peta yang berskala > 1: 100 sampai > 1: 5000. Contoh: Peta pertanahan, Peta Pertambangan
2) Peta besar adalah peta yang berskala > 1: 5000 sampai > 1: 250.000. Contoh: peta kecamatan/kabupaten
3) Peta sedang adalah peta yang berskala > 1: 250.000 sampai > 1: 500.000. Contoh: peta provinsi
4) Peta kecil adalah peta yang berskala > 1: 500.000 sampai > 1: 1.000.000. Contoh: peta negara
5) Peta geografis (sangat kecil) adalah peta yang berskala > 1: 1.000.000 ke bawah. Contoh: Peta benua/dunia
Peta berdasarkan bentuk
1) Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri yaitu peta yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan menggunakan perbedaan warna atau simbol dan lainnya.
2) Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri, yaitu peta yang dibuat hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul dengan menggunakan bayangan 3 dimensi sehingga bentuk–bentuk muka bumi tampak seperti aslinya.
3) Peta digital, merupakan peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta ini dapat disimpan dalam disket atau CD-ROM. Contoh: citra satelit, foto udara.
4) Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data alam dan kenampakan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
5) Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda.
Peta berdasarkan tingkat kedetailan
1) Peta detail, peta yang skalanya > 1:25.000
2) Peta semi detail, peta yang skalanya > 1:50.000
3) Peta tinjau, peta yang skalanya > 1:250.000


Bab 7
Kondisi Geografis dan Penduduk di Indonesia
Indonesia memiliki bentang alam atau bentuk permukaan bumi yang ada di daratan berbeda-beda. Ada yang disebut dataran tinggi, dataran rendah dan pantai.
Daerah-daerah tersebut tentunya dapat diketahui dari letak suatu wilayah, antara lain sebagai berikut:
Posisi daerah tersebut terhadap tempat atau daerah lain.
Kehidupan penduduk yang ada di daerah tersebut.
Latar belakang sejarah dan pengaruh yang pernah ada atau akan ada terhadap daerah tersebut.
Untuk lebih memahami kondisi geografis Indonesia tentunya kita akan mempelajari juga hal-hal yang mempengaruhinya, yaitu: letak fisiografis dan letak sosiografis.
2.1. Letak Fisiografis
Letak fisiografis adalah letak suatu tempat berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut. Letak fisiografis ini meliputi:
a. Letak astronomis
Letak astronomis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujurnya.
Letak astronomis Indonesia: 6°.08’LU – 11°.15’LS dan 95°.45’BT – 141°.05‘BT. Letak astronomis ini mengakibatkan Indonesia mengalami iklim tropis yang sangat membawa keuntungan bagi negara Indonesia. Keuntungan yang didapat oleh Indonesia dengan posisi / letak astronomis tersebut adalah memiliki curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari sepanjang tahun. Lahan-lahan pertanian sangat tergantung dengan curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari, sehingga dapat memberikan kesuburan pada lahan pertanian. Dengan demikian memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu, wilayah Indonesia juga banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi. Hal ini sangat menguntungkan bangsa Indonesia untuk bercocok tanam ataupun beraktivitas dalam segala bidang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Batas wilayah Indonesia berdasarkan letak astronomis:
Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We, yang terletak pada 6°.08’LU.
Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur terletak pada 11°.15’LS.
WIlayah Indonesia yang paling barat yaitu pulau We di ujung utara Pulau Sumatera pada 95°.45’BT
Wilayah Indonesia paling timur adalah Kota Merauke terletak pada 141°.05’BT.
Wilayah Indonesia terbagi atas tiga wilayah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB) GMT +7, Waktu Indonesia Tengah (WITA) GMT +8, dan Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT) GMT +9.
b. Letak geografis
Letak geografis, yaitu letak suatu tempat dilihat dari kenyataannya di muka bumi atau letak suatu tempat dalam kaitannya dengan daerah lain disekitarnya. Letak geografis disebut juga letak relatif, disebut relatif karena posisinya ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis yang membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua dan samudra.
Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, yaitu Benua Asia dengan Benua Australia. Sedangkan samudra yang membatasi adalah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat dari keadaan fisik dan sosial maupun ekonomi dan politik.
c. Letak geologis
Letak geologis ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batu-batuan yang ada pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari sudut formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya. Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni rangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania. Oleh karena itu, di Indonesia:
Terdapat banyak gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah.
Sering terjadi gempa bumi.
Terdapat bukit-bukit tersier yang kaya akan barang tambang, seperti minyak bumi, batu bara dan bauksit.
d. Letak geomorfologis
Letak geomorfologis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan air laut atau dilihat dari bentuk permukaan bumi. Letak geomorfologis Indonesia sangat bervariasi. Perbedaan letak geomorfologis mempunyai pengaruh yang bermacam-macam, misalnya:
Adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman
Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung oleh batuan tersebut
Menentukan kepadatan penduduk, misalnya tempat-tempat yang morfologi daratannya berbukit atau terjal kepadatan penduduknya kecil
Perlu memperhitungkan morfologi daerah sebelum membangun bangunan-bangunan, jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan jalan-jalan raya.
e. Letak maritim
Letak maritim, yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di sekitarnya, yakni apakah tempat itu dekat atau jauh dari laut serta apakah sebagian atau seluruhnya dilingkungi oleh laut, dan sebagainya.
Letak maritim atau letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar, yakni: bagian timur Indonesia berhadapan dengan Samudera Pasifik, bagian selatan Indonesia berhadapan dengan Samudera Hindia, dan bagian utara Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan (Lihat gambar: Letak Geografis Indonesia).
Letak maritim yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik bagi Indonesia, misalnya, adanya usaha atau kegiatan di bidang pelayaran, perikanan serta pelabuhan di wilayah Indonesia, menyebabkan Indonesia mempunyai potensi ekonomi besar untuk dikembangkan, dan Indonesia mempunyai posisi penting dalam percaturan politik dunia.
2.2 Letak Sosiografis
Letak sosiografis adalah letak suatu tempat ditinjau dari sosio-kulturalnya, seperti segi ekonomi, segi politis, dan sebagainya.
a. Letak ekonomis Indonesia
Letak ekonomis adalah letak suatu negara ditinjau dari jalur dan kehidupan ekonomi negara tersebut terhadap negara lain. Letak ekonomis Indonesia sangat baik, sebab terletak antara Benua Asia dan Australia ditambah dengan beberapa tempat di sekitar Indonesia yang merupakan pusat lalu lintas perdagangan, misalnya: Kuala Lumpur dan Singapura. Negara tetangga Indonesia ini membutuhkan hasil-hasil pertanian dan hasil pertambangan yang banyak dihasilkan Indonesia. Kemungkinan Indonesia menjadi pusat pasar dunia yang besar sehingga banyak negara industri yang menanamkan modalnya di Indonesia.
b. Letak sosio-kultural Indonesia
Letak sosiokultural adalah letak berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah yang bersangkutan terhadap daerah di sekelilingnya.
Indonesia, secara sosiogeografis–kultural, terletak di perempatan jalan antara Benua Asia dan Australia yang terdiri dari berbagai bangsa. Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi budaya.
Secara sosiokultural, Indonesia mempunyai banyak persamaan umum dengan negara-negara tetangga. Misalnya, sama-sama merupakan negara sedang berkembang, sama-sama sedang menghadapi masalah ledakan penduduk, sama-sama berlandaskan kehidupan beragama, sama-sama bekas negara jajahan, dan sebagian besar penduduknya mempunyai persamaan ras.
Melihat kondisi-kondisi sosial tersebut, tidak mengherankan apabila bangsa-bangsa di Asia, umumnya dan Asia Tenggara, khususnya, berupaya memajukan masyarakat dan memperbaiki keadaan sosiokulturalnya. Adanya kerja sama dan kontak sosial ini dapat dilihat dengan dibentuknya ASEAN, Asean Games, dan berbagai bentuk kerja sama lainnya.
KAITAN KONDISI ALAM DAN IKLIM DENGAN KEHIDUPAN PENDUDUK
Kaitan Kondisi dgn PendudukKondisi alamiah dan manusia pada dasarnya memiliki hubungan timbal balik. Hubungan inilah yang mengakibatkan manusia memiliki karakteristik berbeda-beda disetiap wilayahnya.
Aktivitas penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut meliputi kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah, serta kondisi perairan.
Kondisi daratan dengan segala kenampakannya merupakan tempat tinggal manusia dengan segala aktivitasnya. Mulai dari ketinggian paling rendah yang terletak di pantai sampai daerah puncak gunung.
Aktivitas penduduk yang terkait pada kondisi alam dapat diketahui dari corak kehidupan penduduknya, yakni:
Corak kehidupan di daerah pantai. Penduduk umumnya bekerja sebagai nelayan, penjual jasa wisata, sektor perikanan dan perkebunan kelapa.
Corak kehidupan di daerah dataran rendah. Penduduk biasanya bekerja pada sektor pertanian, ladang dan bentuk pertanian lain. Selain itu sektor-sektor lain biasanya lebih cepat berkembang seperti transportasi, industri, dan perdagangan.
Corak kehidupan daerah dataran tinggi. Penduduk di daerah ini umumnya bekerja dalam sektor pertanian terutama perladangan.
3.1 Daerah Pantai
Pantai adalah bagian daratan yang berbatasan dengan laut. Penduduk daerah pantai mempunyai karakteristik yang disesuaikan dengan keadaan daerahnya. Beberapa karakteristik penduduk pantai adalah sebagai berikut:
1) Mata pencaharian
2) Transportasi dan perdagangan
3) Pola pemukiman
4) Kondisi fisik penduduk
5) Bentuk rumah
a. Mata pencaharian penduduk daerah pantai
Daerah PantaiPenduduk memilih mata pencaharian mereka sesuai dengan ketersediaan yang terkandung di alam. Sebagian besar penduduk memilih bekerja sebagai nelayan dibandingkan bercocok tanam. Hal ini disebabkan kondisi tanah yang kurang baik untuk dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Daerah pantai juga merupakan tempat wisata yang menarik, sehingga sebagian penduduk bekerja sebagai penjual jasa. Disamping itu, daerah pantai juga dapat dijadikan sebagai tempat budidaya tanaman, meskipun penggunaannya hanya sebagai mata pencaharian sampingan. Beberapa jenis tanaman yang cocok di daerah pantai diantaranya adalah kelapa, semangka, melon dan buah naga.
Aktivitas lain dari penduduk di daerah pantai adalah perikanan air payau. Perikanan ini diusahakan dalam bentuk kolam luas yang disebut tambak. Ikan yang banyak dibudidayakan pada tambak adalahh ikan yang bernilai tinggi, seperti bawal, bandeng dan lobster.
b. Transportasi dan perdagangan
Beberapa pantai di Indonesia digunakan sebagai sarana transportasi dan bongkar muat barang. Daerah pantai yang digunakan sebagai dermaga pelabuhan, dapat kita jumpai, misalnya: Tanjung Benoa, Gilimanuk (Bali), dan lain-lain. Aktivitas transportasi dan perdagangan membentuk karakteristik penduduk sekitar pantai. Lapangan pekerjaan ini semakin terbuka sehingga banyak penduduk yang berprofesi sebagai pedagang, buruh pelabuhan, dan aktivitas lain penunjang aktivitass transportasi dan perdagangan.
c. Pola pemukiman
Sebagian besar penduduk di daerah pantai bermata pencaharian sebagai nelayan, maka pemukiman mereka biasanya membentuk pola memanjang (linear) mengikuti garis pantai. Pola pemukiman linear memudahkan para nelayan untuk pergi melaut.
d. Kondisi fisik penduduk
Suhu udara di daerah pantai terasa sangat panas. Suhu rata di daerah pantai pada siang hari bisa lebih dari 27°C. Kondisi suhu yang panas ini mengakibatkan penduduk daerah pantai berwarna kulit agak gelap. Selain itu, jika berbicara penduduk pantai agak keras, karena harus beradu dengan suara gemuruh ombak yang tak kunjung henti.
e. Bentuk rumah
Rumah-rumah di daerah pantai biasanya memiliki ventilasi yang banyak dan atap terbuat dari genteng tanah. Ventilasi yang banyak dimaksudkan agar banyak udara dingin yang masuk ke rumah.
3.2 Dataran Rendah
Dataran rendah merupakan daerah datar yang memiliki ketinggian hampir sama.
Di Indonesia daerah dataran rendah merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan penduduk yang sangat beragam. Daerah dataran rendah cocok dijadikan wilayah pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan, industri, dan sentra-sentra bisnis.
Lokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat dilakukan seluas mungkin. Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan saran transportasi ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk. Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran rendah menarik penduduk untuk menetap disana. Oleh karena, itu penduduknya semakin bertambah dan kebutuhan tempat tinggal serta tempat usaha juga meningkat. Lahan-lahan seperti sawah dan hutan sebagai penyangga keseimbangan alam semakin berkurang digantikan oleh tumbuhnya bangunan bertingkat. Hal ini banyak menimbulkan permasalahan, seperti daerah resapan air berkurang yang mengakibatkan banjir pada saat musim hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau.
Keanekaragaman aktivitas penduduk ini menunjukkan adanya heterogenitas mata pencaharian penduduk. Petani, pedagang, buruh dan pegawai kantor adalah beberapa contoh mata pencaharian penduduk daerah dataran rendah.
3.3 Dataran Tinggi
Wilayah Indonesia pada daerah dataran tinggi memiliki sistem pegunungan yang memanjang dan masih aktif. Relief daratan dengan banyaknya pegunungan dan perbukitan, menyebabkan Indonesia memiliki kesuburan tanah vulkanik, udara yang sejuk, dan alam yang indah.
Relief daratan dengan banyak pegunungan dan perbukitan memiliki udara yang subur dan udara yang sejuk sehingga sangat diminati penduduk yang kegiatan utamanya di bidang pertanian. Sebagian besar penduduk juga masih banyak yang tergantung pada alam dan memanfaatkan hasil dari alam. Penduduk daerah pegunungan juga banyak yang memanfaatkan suhu udara yang dingin untuk menanam sayuran dan tanaman perkebunan. Selain itu, relief daratan yang demikian juga memiliki potensi menjadi daerah pariwisata.

BAB 8
ATMOSFER
A. Sifat Fisik Atmosfer
Salah satu objek geografi adalah atmosfer. Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi. Lapisan ini berfungsi sebagai payung atau pelindung kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari.
Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya bertahan beberapa menit saja. Jadi Anda tentu bisa menyimpulkan sendiri betapa pentingnya udara bagi kehidupan di bumi. Karena tanpa udara, maka manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak dapat hidup. Udara untuk kehidupan sehari-hari terdapat di atmosfer.
Atmosfer juga merupakan penghambat bagi benda-benda angkasa yang bergerak melaluinya sehingga sebagian meteor yang melalui atmosfer akan menjadi panas dan hancur sebelum mencapai permukaan bumi. Lapisan atmosfer merupakan campuran dari gas yang tidak tampak dan tidak berwarna. Empat gas utama dalam udara kering meliputi (lihat tabel 1).
Tabel 1. Gas Utama dalam Udara Kering
Macam Gas
Volume
(%)
Massa (%)
Nitrogen (N
78,088
75,527
Oksigen (O2)
20,049
23,143
Argon (Ar)
0,930
1,282
Karbon dioksida (CO2)
0,030
0,045
Total Keseluruhan
99,097
99,097
Kondisi dan manfaat gas dalam atmosfer antara lain:
1) Nitrogen (N2) jumlahnya paling banyak, meliputi 78 bagian. Nitrogen tidak langsung bergabung dengan unsur lain, tapi merupakan bagian dari senyawa organik.
2) Oksigen (O2) sangat penting bagi kehidupan, yaitu untuk mengubah zat makanan menjadi energi hidup.
3) Karbon dioksida (CO2) menyebabkan efek rumah kaca (greenhouse) transparan terhadap radiasi gelombang pendek dan menyerap radiasi gelombang panjang. Dengan demikian kenaikan kosentrasi CO2 di dalam atmosfer akan menyebabkan kenaikan suhu di bumi.
4) Ozon (O3) adalah gas yang sangat aktif dan merupakan bentuk lain dari oksigen. Gas ini terdapat pada ketinggian antara 20 hingga 30 km. Ozon dapat menyerap radiasi ultra violet yang mempunyai energi besar dan berbahaya bagi tubuh manusia.
Salah satu unsur yang penting dalam atmosfer adalah uap air. Uap air (H2O) sangat penting dalam proses cuaca atau iklim, karena dapat merubah fase (wujud) menjadi fase cair, atau fase padat melalui kondensasi dan deposisi.
Uap air merupakan senyawa kimia udara dalam jumlah besar yang tersusun dari dua bagian hidrogen dan satu bagian oksigen. Uap air yang terdapat diatmosfer merupakan hasil penguapan dari laut, danau, kolam, sungai dan transpirasi tanaman. Atmosfer selalu dikotori oleh debu. Debu adalah istilah yang dipakai untuk benda yang sangat kecil sehingga tidak tampak kecuali dengan mikroskop. Jumlah debu berubah-ubah tergantung pada tempat. Sumber debu beraneka ragam, yaitu asap, abu vulkanik, pembakaran bahan bakar, kebakaran hutan, smog dan lainnya. Smog singkatan dari smoke and fog adalah kabut tebal yang sering dijumpai di daerah industri yang lembab. Debu dapat menyerap, memantulkan, dan menghamburkan radiasi matahari. Debu atmosferik dapat disapu turun ke permukaan bumi oleh curah hujan, tetapi kemudian atmosfer dapat terisi partikel debu kembali. Debu atmosfer adalah kotoran yang terdapat di atmosfer.
B. Struktur Vertikal Atmosfer
Atmosfer mempunyai beberapa lapisan udara yang ketebalan dan karakteristiknya berbeda-beda. Secara vertikal pembagian lapisan atmosfer berdasarkan suhu. Pembagian lapisan atmosfer berdasarkan suhu:
1) Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan udara yang paling rendah. Lapisan ini di khatulistiwa mempunyai ketebalan berkisar 16 km, di daerah sedang ketebalannya berkisar 11 km, dan di daerah kutub berkisar 8 km. Rata-rata kedalaman lapisan troposfer adalah 12 km. Pada lapisan ini, peristiwa-peristiwa cuaca, seperti angin, awan, dan hujan terjadi. Pada lapisan ini terdapat penurunan suhu yang terjadi karena sangat sedikitnya troposfer menyerap radiasi gelombang pendek dari matahari, sebaliknya permukaan tanah memberikan panas pada lapisan troposfer yang terletak di atasnya; melalui konduksi, konveksi, kondensasi dan sublimasi yang dilepaskan oleh uap air atmosfer. Konduksi adalah proses pemanasan secara merambat. Konveksi adalah proses pemanasan secara mengalir. Kondensasi adalah proses pendinginan yang mengubah wujud uap air menjadi air. Sublimasi adalah proses perubahan wujud es menjadi uap air. Suhu udara di daerah tropis pada ketinggian 0 m di atas permukaan laut berkisar 27ºC, sedangkan di bagian atas yang berbatasan dengan tropopause suhunya berkisar 62ºC. Dengan demikian, setiap ada kenaikan tinggi tempat maka suhunya semakin turun. Menurut Teori Braak, setiap naik 100 m maka suhu akan turun 0,61ºC.
2) Stratosfer
Lapisan stratosfer berada di atas tropopause sampai ketinggian berkisar 49 km dari permukaan laut. Pada stratosfer terdapat lapisan isothermal, yaitu pada ketinggian antara 11-20 km dengan suhu udara beragam ± -60ºC dan lapisan inverse pada ketinggian antara 20-49 km. Pada lapisan inverse suhu udara semakin ke atas semakin meningkat dan sampai ketinggian 49 km suhu udara mencapai -5ºC. Meningkatnya suhu udara ini disebabkan oleh adanya kandungan gas ozon (OÉœ). Di atas stratosfer terdapat lapisan stratopause yang merupakan pembatas antara stratosfer dengan mesosfer. Lapisan isothermal atau lapisan inverse artinya suhu udara bertambah tinggi (panas) seiring dengan naiknya ketinggian.
3) Mesosfer
Lapisan mesosfer terdapat pada ketinggian antara 49-85 km di atas permukaan bumi. Pada lapisan ini setiap naik 1.000 m, suhu udara akan turun 2,5º-3ºC, sehingga suhu pada lapisan paling atas mencapai -90ºC. Lapisan mesosfer dengan lapisan di atasnya dibatasi oleh lapisan mesopause.
4) Termosfer
Lapisan ini terletak pada ketinggian antara 85-500 km di atas permukaan bumi yang lebih sering disebut dengan lapisan panas (hot layer). Suhu udara di bagian bawah berkisar -90ºC, sedangkan di bagian atas mencapai kurang lebih 1010ºC. Pada lapisan ini terdapat lapisan ionosfer yang terletak antara 85-375 km di atas permukaan bumi. Partikel-partikel ion yang dihasilkan pada lapisan ini berfungsi untuk memantulkan gelombang radio, baik gelombang panjang maupun gelombang
pendek.
5) Eksosfer
Lapisan eksosfer berada di atas 500 km di atas permukaan bumi. Molekul-molekul pada lapisan ini selalu bergerak dengan kecepatan yang tinggi. Pengaruh gravitasi bumi terhadap molekul-molekul di sini sangat kecil, sedangkan pengaruh angkasa luar lebih besar sehingga molekul-molekul yang ada sering meninggalkan atmosfer.
Atmosfer mempunyai peranan besar dalam kehidupan yang ada di permukaan bumi. Peranan atmosfer tersebut sebagai berikut:
• Melindungi bumi dari jatuhnya meteor atau benda angkasa yang lain.
• Menjaga temperatur udara di permukaan bumi agar tetap bermanfaat untuk kehidupan.
• Memantulkan gelombang radio.
Selain itu, gas-gas yang ada di atmosfer mempunyai peran masing-masing, sebagai berikut:
• Nitrogen untuk pertumbuhan tanaman.
• Oksigen untuk pernapasan.
• Karbondioksida untuk fotosintesis.
• Neon untuk lampu listrik.
• Ozon untuk menyerap sebagian radiasi matahari.
C. Cuaca dan Iklim
1. Pengertian Cuaca dan Iklim
Apakah Anda bisa membedakan antara cuaca dengan iklim? Untuk mengetahuinya cobalah Anda simak pernyataan ini “Hari ini sangat cerah”, dan “Bulan bulan belakangan ini tidak tampak turun hujan, sehingga dimana-mana terjadi kekeringan”. Nah bisakah Anda membedakan pernyataan tersebut? Pernyataan yang pertama menunjukkan saat itu juga, waktunya sangat singkat. Dan saya percaya Anda pasti bisa menjawab bahwa pernyataan pertama adalah menunjukkan “cuaca” dan pernyataan yang kedua, karena waktunya sangat lama/panjang, hal itu menunjukkan “iklim”. Benarkah demikian?
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Departemen Perhubungan. Untuk negara negara yang sudah maju perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam dan sangat akurat (tepat).
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. (Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel 2).
Tabel 2. Perbedaan Cuaca dan Iklim
Pembeda
Cuaca
Iklim
Waktu berlangsungnya
Lama (30 – 100 tahun)
Relatif singkat (per hari)
Luas Wilayah
Sangat luas
Sempit
Sifat Perubahan
Lambat
Cepat berubah
Tingkat Prediksi
Sulit
Mudah
Matahari adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus laut. Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan air, tekanan tinggi dan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut dan badai.
Ilmu untuk mengkaji tentang cuaca disebut meteorologi, sedangkan ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut klimatologi.
2. Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi cuaca dan iklim, yaitu suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, angin,curah hujan, dan awan.
a) Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukuran dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Termometer yang dapat mencatat sendiri adalah termograph, sedangkan hasil catatannya disebut termogram.
Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub, makin dingin. Di lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa dingin jika ketinggian bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6º C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate. Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1º C. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu daerah adalah:
• Lama penyinaran matahari.
• Sudut datang sinar matahari.
• Relief permukaan bumi.
• Banyak sedikitnya awan.
• Perbedaan letak lintang.
Di Indonesia, keadaan suhu udara relatif bervariasi. Rata-rata suhu tahunan, di Indonesia sekitar 26,8º C. Dalam peta, daerah-daerah yang suhu udaranya sama dihubungkan dengan garis isotherm.
Tx = To – 0,6 x h
100
Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan rumus:
Keterangan:
Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang dicari
To = temperatur suatu tempat yang sudah diketahui
h = tinggi tempat (x)
Contoh:
Temperatur permukaan laut = 27ºC. Kota X tingginya 1500 m (di Indonesia).
Tanya: Berapa temperatur rata rata kota X?
Jawab: Tx = To – 0,6 x h
100
= 27º – 0,6 x 1500
100
= 27º – 0,6 x 15
= 27º – 9º
= 18º C
b) Tekanan Udara
Kepadatan udara tidak sepadat tanah dan air. Namun udarapun mempunyai berat dan tekanan. Besar atau kecilnya tekanan udara, dapat diukur dengan menggunakan barometer. Orang pertama yang mengukur tekanan udara adalah Torri Celli (1643). Alat yang digunakannya adalah barometer raksa. Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan masa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Tekanan udara semakin rendah apabila semakin tinggi dari permukaan laut. Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb).
Tekanan udara 76 cm Hg sama dengan 1,013 mb. Angka tersebut didasarkan pada kerapatan air raksa pada suhu 0ºC, yaitu 13,951 dan percepatan gravitasi, yaitu 0,980335.
Perhitungannya sebagai berikut.
1 atm : 76 cm Hg
Tekanan udara : 76 x 13,591 x 0,980335
: 1,01325 (atau dibulatkan menjadi 1,013 mb)
Sebaran tekanan udara di suatu daerah dapat digambarkan dalam peta yang ditunjukkan oleh isobar. Isobar merupakan garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama. Bidang isobar ialah bidang yang tiap-tiap titiknya mempunyai tekanan udara sama. Jadi perbedaan suhu akan menyebabkan perbedaan tekanan udara. Daerah yang banyak menerima panas matahari, udaranya akan mengembang dan naik. Oleh karena itu, daerah tersebut bertekanan udara rendah. Ditempat lain terdapat tekanan udara tinggi sehingga terjadilah gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Gerakan udara tersebut dinamakan angin.
c) Kelembaban Udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya kandungan uap air di dalam udara. Kandungan uap air yang ada di udara dapat diukur dengan menggunakan alat, yaitu higrometer atau psychrometer. Kelembaban udara dapat dinyatakan dalam bentuk kelembaban relatif dan kelembaban mutlak.
Ada dua macam kelembaban udara:
c.1) Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1 m³ udara.
c.2) Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap air dalam udara (kelembaban absolut) dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung oleh udara tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakan dalam persen (%).
Contoh:
Dalam 1 m³ udara yang suhunya 20º C terdapat 14 gram uap air (basah absolut = 14 gram), sedangkan uap air maksimum yang dapat dikandungnya pada suhu 20º C = 20 gram.
Jadi kelembaban relatif udara itu = 14 x 100% = 70%.
100
d) Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Angin terjadi sebagai akibat adanya perbedaan tekanan udara. Udara bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum ke daerah yang bertekanan minimum. Gerakan udara secara vertikal dinamakan konveksi. Gerakan udara secara horizontal dinamakan adveksi, sedangkan gerakan udara yang tidak teratur disebut dengan turbulensi. Alat untuk mengukur kecepatan angin adalah anemometer.
Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin yaitu:
• Kekuatan angin
Menurut hukum Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus dengan gradient barometriknya. Gradient baromatrik ialah angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar pada tiap jarak 15 meridian (111 km).
• Arah angin
Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah derajat.
1 derajat untuk angin arah dari Utara.
90 derajat untuk angin arah dari Timur.
180 derajat untuk angin arah dari Selatan.
270 derajat untuk angin arah dari Barat.
Angin menunjukkan dari mana datangnya angin dan bukan ke mana angin itu bergerak. Menurut hukum Buys Ballot, udara bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah bertekanan rendah (minimum), di belahan bumi utara berbelok ke kanan sedangkan di belahan bumi selatan berbelok ke kiri.
Arah angin dipengaruhi oleh tiga faktor:
• Gradient barometrik
• Rotasi bumi
• Kekuatan yang menahan (rintangan)
Makin besar gradient barometrik, makin besar pula kekuatannya.
Angin yang besar kekuatannya makin sulit berbelok arah. Rotasi bumi, dengan bentuk bumi yang bulat, menyebabkan pembelokan arah angin. Pembelokan angin di ekuator sama dengan 0 (nol). Makin ke arah kutub pembelokannya makin besar. Pembelokan angin yang mencapai 90º sehingga sejajar dengan garis isobar disebut angin geotropik. Hal ini banyak terjadi di daerah beriklim sedang di atas samudra. Kekuatan yang menahan dapat membelokan arah angin. Sebagai contoh, pada saat melalui gunung, angin akan berbelok ke arah kiri, ke kanan atau ke atas.
• Kecepatan angin
Atmosfer ikut berotasi dengan bumi. Molekul-molekul udara mempunyai kecepatan gerak ke arah timur, sesuai dengan arah rotasi bumi. Kecepatan gerak tersebut disebut kecepatan linier. Bentuk bumi yng bulat ini menyebabkan kecepatan linier makin kecil jika makin dekat ke arah kutub.
Pada dasarnya jenis angin dapat dibedakan menjadi angin tetap, angin periodik, dan angin lokal.
1) Angin Tetap
1.1) Angin Barat
Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin Barat. Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa karena hambatan dari benua. Di belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama pada daerah lintang 60º LS. Di sini bertiup angin Barat yang sangat kencang yang oleh pelaut-pelaut disebut roaring forties.
1.2) Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar (60º LU/LS). Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin karena berasal dari daerah kutub.
1.3) Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa).
• Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara.
• Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.
Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).
1.4) Angin Anti Passat
Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20º-30º LU dan LS, angin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan gurun di Australia. Di daerah Subtropik (30º – 40º LU/LS) terdapat daerah “teduh subtropik” yang udaranya tenang, turun dari atas, dan tidak ada angin. Sedangkan di daerah ekuator antara 10o LU – 10o LS terdapat juga daerah tenang yang disebut daerah “teduh ekuator” atau “daerah doldrum”
2) Angin Periodik
2.1) Angin Muson (Monsun)
Angin muson ialah angin yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.
Angin muson laut adalah angin yang terjadi pada musim panas, di antara tekanan udara minimum dan di laut maksimum.
Angin muson darat adalah angin yang terjadi pada musim dingin, tekanan udara di daratan maksimum dan di laut minimum, bersifat kering.
Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia. Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga pada umumnya di Indonesia terjadi musim penghujan. Musim penghujan meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. Makin ke Timur curah hujan makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit. Pada bulan April – Oktober, matahari berada di belahan langit Utara, sehingga benua Asia lebih panas daripada benua Australia.
Akibatnya, di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di Australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari Australia menuju Asia. Di Indonesia, terjadi angin musim timur di belahan bumi Selatan dan angin musim barat daya di belahan bumi Utara. Oleh karena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di Indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat Sumatera, Sulawesi Tenggara, dan pantai Selatan Irian Jaya. Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut Musim Pancaroba (Peralihan), yaitu: Musim Kemareng yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, dan Musim Labuh yang merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu: Udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.
2.2) Angin Lokal
Di samping angin musim, di Indonesia juga terdapat angin lokal (setempat) yaitu sebagai berikut:
a) Angin darat dan angin laut
Angin ini terjadi di daerah pantai. Pada siang hari daratan lebih cepat menerima panas dibandingkan dengan lautan. Angin bertiup dari laut ke darat, disebut angin laut. Sebaliknya, pada malam hari daratan lebih cepat melepaskan panas dibandingkan dengan lautan. Daratan bertekanan maksimum dan lautan bertekanan minimum. Angin bertiup dari darat ke laut, disebut angin darat.
b) Angin lembah dan angin gunung
Pada siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada dasar lembah lebih cepat panas dibandingkan dengan udara di puncak gunung yang lebih terbuka (bebas), maka udara mengalir dari lembah ke puncak gunung menjadi angin lembah. Sebaliknya pada malam hari udara mengalir dari gunung ke lembah menjadi angin gunung.
c) Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panas
Angin jatuh atau Fohn ialah angin jatuh bersifatnya kering dan panas terdapat di lereng pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan nama angin Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan Angin Brubu di Sulawesi Selatan).
d) Angin siklon dan angin antisiklon
• Angin siklon adalah angin di daerah depresi yang memiliki barometris minimum dan dikelilingi barometris maksimum.
• Angin antisiklon adalah angin di daerah kompresi yang memiliki barometris maksimum dan dikelilingi barometris minimum.
Macam-macam angin siklon, yaitu
• Taifun di Asia Timur
• Tornado di USA
e) Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Raingauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
• bentuk medan/topografi
• arah lereng medan
• arah angin yang sejajar dengan garis pantai
• jarak perjalanan angin di atas medan datar
Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama disebut Isohyet.
1) Klasifikasi hujan
1.1) Berdasarkan ukuran butirannya ,hujan dibedakan menjadi:
a. hujan gerimis/drizzle, diameter butir-butirannya kurang dari 0,5 mm;
b. hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es yang temperatur udaranya berada di bawah titik beku;
c. hujan batu es, merupakan curahan batu es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku; dan
b. • hujan deras/rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang temperaturnya di atas titik beku dan diameter butirannya kurang lebih 7 mm.
1.2 ) Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan atas:
a. Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang disebabkan oleh pertemuan dua massa udara yang berbeda temperaturnya. Massa udara panas/lembab bertemu dengan massa udara dingin/padat sehingga berkondensasi dan terjadilah hujan.
b. Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik Tropis
Jenis hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan adanya pemanasan tinggi. Terdapat di daerah tropis antara 23,5º LU – 23,5º LS. Oleh karena itu disebut juga hujan naik tropis. Arus konveksi menyebabkan uap air di ekuator naik secara vertikal sebagai akibat pemanasan air laut terus menerus. Terjadilah kondensasi dan turun hujan. Itulah sebabnya jenis hujan ini dinamakan juga hujan ekuatorial atau hujan konveksi. Disebut juga hujan zenithal karena pada umumnya hujan terjadi pada waktu matahari melalui zenit daerah itu. Semua tempat di daerah tropis itu mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun.
c. Hujan Orografis/Hujan Naik Pegunungan
Terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan yang makin ke atas makin dingin sehingga terjadi kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan. Hujan yang jatuh pada lereng yang dilaluinya disebut hujan orografis, sedangkan di lereng sebelahnya bertiup angin jatuh yang kering dan disebut daerah bayangan hujan.
f) Awan
Awan ialah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yang terjadi karena adanya kondensasi/sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara. Awan yang menempel di permukaan bumi disebut kabut.
1) Menurut morfologinya (bentuknya)
Berdasatkan morfologinya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Awan Commulus yaitu awan yang bentuknya bergumpal-gumpal (bunar-bundar) dan dasarnya horizontal.
b. Awan Stratus yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehingga dapat menutupi langit secara merata. Dalam arti khusus awan stratus adalah awan yang rendah dan luas.
c. Awan Cirrus yaitu awan yang berdiri sendiri yang halus dan berserat, berbentuk seperti bulu burung. Sering terdapat kristal es tapi tidak dapat menimbulkan hujan.
2) Berdasarkan ketinggiannya
Berdasarkan ketinggiannya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Awan tinggi (lebih dari 6000 m – 9000 m), karena tingginya selalu terdiri dari kristal-kristal es.
• Cirrus (Ci) : awan tipis seperti bulu burung.
• Cirro stratus (Ci-St) : awan putih merata seperti tabir.
• Cirro Cumulus (Ci-Cu) : seperti sisik ikan.
b. Awan sedang (2000 m – 6000 m)
• Alto Comulus (A-Cu) : awan bergumpal gumpal tebal.
• Alto Stratus (A- St) : awan berlapis-lapis tebal.
c. Awan rendah (di bawah 200 m)
• Strato Comulus (St-Cu) : awan yang tebal luas dan bergumpalgumpal.
• Stratus (St) : awan merata rendah dan berlapis-lapis.
• Nimbo Stratus (No-St) : lapisan awan yang luas, sebagian telah merupakan hujan.
d. Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada ketinggian 500–1500 m
• Cummulus (Cu) : awan bergumpal-gumpal, dasarnya rata.
• Comulo Nimbus (Cu-Ni): awan yang bergumpal gumpal luas dan sebagian telah merupakan hujan, sering terjadi angin ribut.
3. Pembagian wilayah iklim
Terjadinya iklim yang bermacam-macam di muka bumi, disebabkan karena rotasi dan revolusi bumi dan adanya perbedaan garis lintang. Pembagian wilayah iklim berdasar garis lintang disebut iklim matahari. Hal ini terjadi akibat adanya revolusi bumi atau pergeseran semu matahari dari 23½Âº LU – 23½Âº LS. Adanya pergeseran semu matahari menyebabkan perbedaan suhu antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Klasifikasi iklim matahari, didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi.
Pembagian daerah iklimnya adalah:
a) Daerah iklim tropis : 0º – 23,5 º LU/LS
b) Daerah iklim sub tropis : 23,5 º – 40 º LU/LS
c) Daerah iklim sedang : 40 º – 66,5 º LU/LS
d) Daerah iklim dingin : 66,5 º – 90 º LU/LS
4. Persebaran iklim di Indonesia
Indonesia terletak di antara 23½Âº LU – 23½Âº LS sehingga disebut dengan daerah tropis. Menurut Koppen, yang mengklasifikasikan iklim berdasarkan curah hujan dan temperatur, membagi iklim dalam 5 daerah iklim, dinyatakan dengan simbol huruf. Berdasarkan klasifikasi Koppen, sebagian besar wilayah Indonesia beriklim A, di daerah pegunungan beriklim C, dan di Puncak Jaya Wijaya beriklim E. Tipe iklim A dibagi menjadi 3 sub tipe yang ditandai dengan huruf kecil yaitu f, w dan m sehingga terbentuk tipe iklim Af , Aw dan Am.
1) Hutan hujan tropis (Af)
Daerah yang termasuk tipe iklim ini adalah daerah yang memiliki rata-rata curah hujan bulan terkering lebih besar dari 60 mm. Oleh karena itu, hutan di daerah ini lebat. Wilayah Indonesia yang memiliki tipe iklim Af antara lain Sumatera, sebagian kecil Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi Utara.
2) Monsun tropika (Am)
Daerah yang termasuk tipe iklim ini adalah daerah yang jumlah hujan pada bulan-bulan basah dapat mengimbangi kekurangan air hujan pada bulan-bulan kering. Di daerah ini hutan masih dapat lebat. Di Indonesia wilayah yang yang mempunyai tipe iklim Am adalah sebagian besar Jawa, sebagian Sulawesi Selatan, dan pantai selatan Papua.
3) Savana (Aw)
Daerah yang termasuk tipe iklim ini adalah daerah dengan curah hujan bulan-bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan air pada bulan-bulan kering. Oleh karena itu, vegetasi yang ada di daerah ini hanyalah padang rumput atau pohon-pohon yang mempunyai kebutuhan air sedikit. Di Indonesia wilayah yang mempunyai tipe iklim Aw meliputi Madura, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Aru.
D. Pengaruh Atmosfer, cuaca dan Iklim terhadap Kehidupan
Tahukah kamu, mengapa kita yang hidup di kawasan Asia sebagian besar mempunyai makanan pokok berupa nasi? Mengapa wilayah Negara kita tidak menghasilkan kurma seperti yang dihasilkan oleh kawasan di Timur Tengah? Semua ini karena adanya pengaruh atmosfer terutama unsur iklim. Iklim menjadi pembatas pertumbuhan dan persebaran jenis tanaman di muka Bumi karena itu pula iklim membatasi hasil panen. Persebaran fauna juga dipengaruhi oleh iklim, baik secara fisik maupun dari jenis makanannya. Namun, pola iklim yang sekarang ada, bisa terjadi perubahan, baik secara lokal maupun global. Perubahan iklim secara global disebabkan meningkatnya konsentrasi gas di dalam atmosfer. Hasil pembakaran batu bara, minyak bumi, serta gas buangan seperti karbon dioksida, metana, dan nitrous oksida akan menyelimuti Bumi sehingga radiasi yang berlebihan akan tertahan di Bumi.
Akibatnya, suhu Bumi naik dan semakin panas, akhirnya terjadi pemanasan global. Perubahan iklim yang diperkirakan akan menyertai pemanasan global sebagai berikut:
Mencairnya bongkahan es di kutub sehingga permukaan laut naik.
Muka air laut akan naik dan menenggelamkan pulau serta menimbulkan banjir di wilayah pesisir dan dataran rendah sekitarnya.
Berubahnya pola iklim, terutama yang mengandalkan musim hujan seperti pertanian padi. Suhu Bumi yang panas menyebabkan mengeringnya air permukaan sehingga ketersediaan air menjadi langka.
Meningkatnya risiko kebakaran hutan.
Perubahan iklim sangat dirasakan penduduk Indonesia akibat dampak dari La Nina dan El Nino. Setiap 2–10 tahun, iklim di Samudra Pasifik bagian selatan mengalami perubahan yang ekstrem. Wilayah Asia Timur yang biasanya menerima banyak hujan menjadi kering, sedangkan pantai barat Amerika Selatan yang biasanya kering menerima hujan yang lebat. Fenomena alam ini disebut dengan El Nino (bahasa Spanyol) dan biasanya terjadi pada bulan Desember. Gejala El Nino menyebabkan pergeseran iklim. Wilayah Asia tidak mendapat hujan karena hujan beralih ke bagian barat Amerika Selatan. Terjadinya hujan lebat di bagian barat Amerika Selatan menimbulkan banjir dan tanah longsor. Sebaliknya, El Nino menyebabkan musim kemarau yang berkepanjangan di daerah Asia, Australia, dan Afrika, termasuk di Indonesia.
Di Indonesia, gejala El Nino menyebabkan keterlambatan musim tanam atau panen. Tanaman padi menjadi kering dan mati. Petani banyak yang gagal panen karena sawahnya mengalami puso. Gejala iklim ekstrem yang lain adalah La Nina. Sifat-sifat La Nina berkebalikan dengan El Nino. La Nina terbentuk apabila arus udara dan air laut di Samudra Pasifik dekat pantai barat Amerika Selatan saling memperkuat sehingga angin bertiup sangat kencang. Air laut hangat banyak mengalir kearah barat sehingga wilayah Asia, termasuk Indonesia mengalami hujan lebat, sedangkan wilayah Amerika Selatan mengalami kekeringan.
Perbedaan cuaca atau iklim dari satu tempat ke tempat lain berpengaruh terhadap kegiatan masyarakat. Pengaruh tersebut antara lain pada jenis pakaian, bentuk rumah, dan mata pencaharian. Perbedaan cuaca atau iklim dipengaruhi oleh perbedaan tempat. Semakin ke arah gunung (tempat tinggi), udara akan semakin dingin dan curah hujan semakin besar. Semakin ke arah dataran rendah maka suhu akan semakin panas demikian juga curah hujan akan semakin kecil. Iklim juga merupakan faktor yang menentukan tinggi-rendahnya kebudayaan, bahkan kunci peradaban/kebudayaan masyarakat, yaitu karena hal-hal berikut:
Iklim dapat membatasi atau mendukung kegiatan manusia. Misalnya, daerah yang sangat dingin, daerah yang sangat panas atau kering merupakan daerahdaerah yang mempengaruhi dan membatasi bidang- bidang pertanian. Dan daerah yang bersuhu panas dapat melemahkan energi dan aktivitas kerja fisik.
Perubahan iklim berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Misalnya, pada saat musim penghujan banyak kasus penyakit demam berdarah. Begitu juga banyak kasus penyakit muntah berak pada musim panas yang banyak hujan.
BAB 9
HIDROSFER
A. Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer berasal dari kata hidro yang berarti air dan shaire yang berarti lapisan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hidrosfer merupakan tubuh air atau lapisan air yang menyelimuti bumi, baik yang berbentuk cair, salju, maupun es. Air merupakan sumber kehidupan utama bagi manusia. Tidak ada manusia yang bisa hidup tanpa air. Hampir tiga perempat permukaan bumi tertutup oleh air, baik air yang berada di perairan darat maupun air yang berada di perairan laut. Lapisan air yang menutupi permukaan bumi kita disebut hidrosfer. Lapisan air tersebut menutupi permukaan bumi dan membentuk sungai, danau, rawa, awan, maupun uap air. Dengan bantuan sinar matahari, air selalu mengalami sirkulasi sehingga jumlahnya di bumi relatif tetap.
Ilmu yang mengkaji perairan disebut hidrologi. Hidrologi mempunyai beberapa cabang ilmu, yaitu sebagai berikut:
Potamologi, yaitu ilmu yang mempelajari air yang mengalir di permukaan tanah.
Limnologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang air yang menggenang di permukaan tanah (danau).
Geohidrologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang air yang terdapat di bawah tanah.
Kriologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang salju dan es.
Hidrometeorologi, yaitu ilmu yang mempelajari faktor-faktor meteorologi yang berpengaruh terhadap kondisi hidrologi.
B. Siklus Hidrologi
Air yang ada di bumi mempunyai jumlah yang relatif tetap dan selalu mengalami sirkulasi yang disebut siklus air. Perubahan yang dialami air di Bumi hanya terjadi pada sifat, bentuk, dan persebarannya. Air akan selalu mengalami perputaran dan perubahan bentuk selama siklus hidrologi berlangsung. Air mengalami gerakan dan perubahan wujud secara berkelanjutan. Perubahan ini meliputi wujud cair, gas, dan padat. Siklus air terjadi dengan bantuan penyinaran matahari. Siklus air dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Siklus air pendek
Radiasi matahari dan angin menyebabkan air laut mengalami penguapan. Kemudian terjadi kondensasi dan membentuk titik-titik air yang disebut awan. Awan yang jenuh turun sebagai air hujan di permukaan air laut. Siklus air seperti ini disebut siklus air pendek.
2) Siklus air sedang
Air laut mengalami penguapan, kemudian terjadi kondensasi dan membentuk awan. Awan tertiup angin dan terbawa ke daratan kemudian terjadi hujan di daratan. Sebagian air hujan akan meresap ke dalam tanah, mengalir ke permukaan, dan akhirnya menuju ke laut. Siklus air seperti ini disebut siklus air sedang.
3) Siklus air panjang
Air laut mengalami penguapan, lalu terjadi kondensasi dan membentuk awan. Awan ini terbawa ke daratan dan terjadi hujan berupa hujan salju dan es. Salju dan es kemudian mengendap di permukaan tanah dan pada musim semi mulai mencair. Air tersebut kemudian sebagian akan meresap ke dalam tanah dan sebagian lagi akan mengalir ke permukaan tanah, dan akhirnya menuju ke laut. Siklus air seperti ini disebut siklus air panjang. Terjadinya siklus air tersebut disebabkan adanya proses-proses yang mengikuti gejala-gejala meterologis dan klimatologis, seperti berikut:
a. Evaporasi, yaitu proses berubahnya air menjadi gas (uap air).
b. Transpirasi, yaitu air yang dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman dan diuapkan melalui stomata.
c. Kondensasi, yaitu proses berubahnya wujud dari uap air menjadi titik-titik air.
d. Angin, yaitu udara yang bergerak dari tekanan maksimum ke tekanan minimum.
e. Presipitasi, yaitu jatuhnya hydrometeor ke permukaan bumi dapat berupa air, salju, maupun es.
f. Infiltrasi, yaitu proses perembesan air ke dalam lapisan tanah melalui pori-pori tanah atau batuan.
g. Overland flow, yaitu aliran pada permukaan tanah.
h. Run off, yaitu aliran air melalui suatu saluran.
C. Tubuh Air
Dalam rangkaian siklus hidrologi yang panjang, air akan melalui bentuk-bentuk perairan, baik itu air permukaan maupun air tanah.
Air Permukaan
Indonesia memiliki wilayah laut dan darat. Tiga perlima luas wilayah Indonesia merupakan tubuh air permukaan yang berupa laut. Selain laut, tubuh air permukaan yang berupa sungai, danau, waduk, dan rawa banyak tersebar di wilayah Indonesia.
a. Sungai
Sungai adalah saluran alami yang berfungsi mengalirkan air hujan, air tanah, maupun air salju yang mencair ke danau atau ke laut. Ilmu yang mempelajari tentang sungai disebut potamologi.
a.1 Jenis-jenis sungai
1) Jenis sungai berdasarkan sumber airnya
• Sungai hujan, yaitu sungai yang sumber airnya dari air hujan.
• Sungai mata air, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari mata air.
• Sungai gletser, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari es, salju, atau
gletser mencair.
• Sungai campuran, yaitu sungai yang airnya bersumber dari campuran dua atau tiga sumber air di atas.
2) Jenis sungai berdasarkan volume airnya
2.1 Sungai ephimeral, yaitu sungai yang mengalir pada saat terjadinya hujan dan beberapa saat setelah hujan selesai.
2.2 Sungai intermiten, yaitu sungai yang mengalirkan airnya pada musim penghujan, sedangkan pada musim kemarau kering. Sungai seperti ini disebut sebagai sungai episodik.
2.3 Sungai pherenial, yaitu sungai yang airnya mengalir sepanjang tahun. Tipe sungai ini dapat dibedakan sebagai berikut:
• Sungai periodik, yaitu sungai yang pada musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya sedikit.
• Sungai permanen, yaitu sungai yang pada musim penghujan dan musim kemarau debit airnya hampir sama.
3) Jenis sungai berdasarkan arah aliran airnya
a) Sungai konsekuen, yaitu sungai yang arah alirannya sesuai dengan kemiringan struktur geologisnya.
b) Sungai subsekuen, yaitu sungai yang arah aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekuen.
c) Sungai obsekuen, yaitu sungai yang arah aliran airnya berlawanan dengan sungai konsekuen dan menuju sungai subsekuen.
d) Sungai resekuen, yaitu sungai yang aliran airnya sesuai dengan sungai konsekuen dan menuju sungai subsekuen.
e) Sungai insekuen, yaitu sungai yang arah alirannya tidak teratur.
4) Jenis sungai berdasarkan struktur geologinya
a) Sungai antiseden, yaitu sungai yang mampu mempertahankan alirannya, meskipun terjadi pengangkatan secara perlahan.
b) Sungai reverse, yaitu sungai yang tidak mampu mengimbangi pengangkatan sehingga terjadi perubahan arah aliran.
c) Sungai superposed, yaitu sungai yang mengalir pada suatu daratan paneplain sehingga struktur batuan di dataran tersebut tersingkap.
a.2 Pola aliran sungai
Pola aliran sungai di permukaan bumi dipengaruhi oleh struktur geologi dan morfologi lahan. Bentuk pola aliran yang umum terjadi sebagai berikut.
1) Pola radial
Pola radial dapat dibedakan menjadi pola radial memusat dan pola radial menyebar. Pola radial memusat terjadi di daerah yang berupa basin, sedangkan pola radial menyebar terjadi di daerah yang berbentuk kubah (dome).
2) Pola dendritik
Pola dendritik tidak teratur. Anak-anak sungai bermuara ke induk sungai dengan sudut lancip dan tumpul. Pola seperti ini berkembang pada daerah dataran rendah.
3) Pola trellis
Pola aliran trellis terdapat pada daerah lipatan. Aliran dari anak-anak sungai sejajar dengan sungai induk, tetapi alirannya bertemu dan membentuk sudut siku-siku.
4) Pola rectangular
Pola aliran rectangular terjadi pada daerah patahan. Anak-anak sungai yang menuju induk sungai, membentuk sudut siku-siku.
a.3 Profil sungai
Profil sungai dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Sungai bagian hulu
Sungai di bagian hulu mempunyai lembah berbentuk V. Hal ini disebabkan adanya lereng yang terjal sehingga arus air cepat. Akibatnya erosi vertical berjalan cepat. Di daerah ini belum terjadi sedimentasi sehingga air di daerah ini masih jernih.
2) Sungai bagian tengah
Sungai di bagian tengah mempunyai lembah berbentuk U. Di bagian ini erosi vertikal mulai mengecil dan erosi melebar (horizontal) menjadi lebih besar. Sedimentasi sudah mulai terjadi, namun materialnya masih agak kasar, dan sudah terjadi aliran sungai yang berkelok (meander).
3) Sungai bagian hilir
Sungai di bagian bawah atau hilir berbentuk U (U melebar). Gejala erosi vertical sudah tidak ada, namun erosi horizontal masih dapat berlangsung. Ciri profil sungai di daerah hilir ini antara lain terdapat meander, endapan berupa material halus, sering berbentuk delta, dan sering terdapat tanggul alam.
a.4 Manfaat sungai
Sungai memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Sejak dahulu manusia banyak memanfaatkan sungai. Pusat-pusat kota dan kerajaan ditempatkan di pinggir sungai, demikian pula pemusatan pemukiman (settlement) berada di sekitar sungai. Adapun manfaat sungai sebagai berikut.
• Penyuplai air untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri.
• Tempat membudidayakan perikanan air tawar.
• Untuk kepentingan transportasi, seperti di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
• Untuk irigasi atau pengairan lahan pertanian.
• Untuk pembangkit tenaga listrik.
• Tempat pengambilan bahan bangunan, pasir, dan batu.
• Sebagai objek wisata dan olah raga air.
b. Danau
Danau adalah tubuh air dalam jumlah besar yang menempati basin di wilayah daratan. Suatu genangan dapat disebut danau jika paling tidak memiliki tiga kriteria sebagai berikut :
• Mempunyai permukaan air yang cukup luas sehingga mampu menimbulkan gelombang.
• Air cukup dalam sehingga terdapat strata suhu pada kedalaman air tersebut.
• Vegetasi yang mengapung tidak cukup untuk menutupi seluruh permukaan danau.
Danau dapat terjadi dari berbagai sebab berikut.
1) Danau glasial
Danau glasial dapat terjadi sebagai akibat adanya erosi dan pengendapan yang diakibatkan oleh aktivitas gletser di lereng-lereng bukit atau pegunungan. Contoh dari danau glasial dapat kita temui pada Danau Stanley di Idaho, AS; Danau Michigan di Michigan, AS; dan Danau Huron di Kanada.
2) Danau vulkanik
Danau vulkanik terbentuk akibat adanya aktivitas vulkanik. Kaldera yang terbentuk akibat letusan gunung berapi, tergenang oleh air hujan. Danau seperti ini disebut juga danau crater. Beberapa danau vulkanik dapat ditemui di Indonesia, seperti kawah Gunung Kelud, kawah Gunung Tangkuban Perahu, dan Danau Maninjau di Sumatera Barat.
3) Danau tektonik
Danau tektonik terbentuk akibat gerakan lempeng tektonik. Gerakan lempeng tektonik ini dapat menyebabkan terjadinya patahan sehingga terbentuk lembah (slenk), kemudian terisi oleh air hujan dan membentuk suatu genangan yang disebut danau. Contoh danau jenis ini adalah Danau Singkarak dan Danau Towuti.
4) Danau tekto-vulkanik
Danau tekto-vulkanik terbentuk akibat adanya kegiatan tektonik dan vulkanik. Adanya kegiatan tektonik memacu kegiatan vulkanik sehingga terjadi patahan dan gunung berapi. Bekas gunung berapi tersebut menjadi suatu basin yang kemudian terisi air hujan sehingga terbentuk danau. Contoh danau tektovulkanik adalah Danau Toba.
5) Danau karst
Danau karst terbentuk akibat adanya proses solusi atau pelarutan kapur oleh air sehingga terbentuk suatu dolina/dolin. Jika dolina ini terisi oleh air hujan maka terbentuklah danau karst. Proses solusi kapur juga akan menyebabkan terjadinya subsiden atau runtuhan sehingga terbentuk suatu basin yang jika terisi oleh air hujan akan terbentuk suatu genangan yang disebut danau. Danau seperti ini dapat kita temui di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta.
6) Danau aliran
Danau aliran dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu danau oxbow, danau lateral, dan danau delta. Danau aliran terjadi akibat pemotongan meander sehingga terbentuk sisa aliran yang tertinggal. Jika sisa aliran tersebut terisi air maka terbentuklah danau oxbow. Danau aliran juga dapat terjadi akibat sedimentasi yang besar sehingga menutup muara anak sungai dan terbentuk genangan di muara anak sungai. Danau ini disebut danau lateral. Jika genangan air ini terjadi didaerah delta maka terbentuk danau delta.
7) Danau laguna
Danau laguna terjadi akibat kombinasi kerja antara angin dan ombak yang menyebabkan terjadinya tanggul-tanggul pasir di sepanjang pantai dan kemudian membentuk suatu laguna.
8) Danau buatan (waduk)
Danau buatan terjadi akibat adanya pembendungan sungai yang dilakukan oleh manusia. Contoh dari danau jenis ini adalah Waduk Saguling, Waduk Gajah Mungkur, dan Waduk Kedungombo.
Danau sebagai tempat penampungan air mempunyai manfaat untuk kehidupan manusia dan penyeimbangan lingkungan sekitar. Manfaat danau bagi kehidupan antara lain sebagai berikut:
• Danau sebagai pembangkit listrik
• Tempat rekreasi
• Perikanan darat
• Pengendali banjir
c. Rawa
Pernahkah kamu melihat rawa? Mungkin di daerah tempat tinggalmu terdapat rawa. Di Indonesia, rawa banyak terdapat di pantai timur Sumatra dan pantai selatan Kalimantan. Rawa merupakan daerah yang selalu tergenang air. Genangan ini bisa berasal dari air hujan, air sungai, maupun dari sumber mata air di dalam tanah. Keberadaan rawa sangat bermanfaat bagi kehidupan. Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat digunakan sebagai bahan baku biogas dan barang kerajinan seperti anyaman tas dan sebagainya. Selain itu, rawa dapat digunakan sebagai lahan pertanian pasang surut perikanan darat dan dikembangkan sebagai daerah wisata.
Air tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di bawah permukaan tanah yang dibatasi oleh satu atau dua lapisan tanah atau batuan yang kedap air. Lebih dari 98% air yang terdapat di daratan adalah air tanah. Pada saat ini, air tanah mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia. Air tanah ini terdapat pada lapisan tanah yang disebut akifer (aquifer).
a. Macam-macam akifer
Akifer dapat dibedakan sebagai berikut :
1) Akifer bebas, yaitu akifer yang terletak di atas di lapisan yang kedap air. Akifer ini sering disebut juga dengan unconfined aquifer.
2) Akifer tertekan, yaitu akifer yang terletak di antara dua lapisan yang kedap air. Akifer ini sering disebut dengan confined aquifer.
3) Akifer menggantung, yaitu akifer yang berada di atas akifer bebas dan berukuran kecil. Akifer ini sering disebut dengan purched aquifer.
b. Macam-macam air tanah
Air tanah dapat dibedakan sebagai berikut :
1) Air preatis, yaitu air tanah yang terletak pada akifer bebas. Misalnya, air sumur.
2) Air artesis, yaitu air yang terletak pada akifer tertekan. Jika pada permukaan tanah dibuat sumur bor maka sering disebut juga dengan sumur artesis.
Manfaat air tanah bagi kehidupan manusia antara lain sebagai berikut :
• Kebutuhan rumah tangga, yaitu untuk mandi, mencuci, memasak, dan air minum.
• Irigasi, yaitu sumber air bagi pertanian, misalnya sumur bor di daerah Indramayu, Jawa Barat.
• Perindustrian, yaitu dimanfaatkan sebagai sumber air industri, misalnya industri tekstil dimanfaatkan untuk pencelupan, industri kulit untuk membersihkan kulit, dan lain-lain.
Perairan Laut
Laut adalah bagian permukaan bumi yang cekung dan tertutup oleh air yang mempunyai kadar garam tinggi. Ilmu yang mempelajari perairan laut adalah oseanografi.
a. Klasifikasi perairan laut
a.1 Perairan laut berdasarkan luas dan bentuknya
1) Teluk adalah bagian laut yang menjorok(masuk) ke daratan. Misalnya, Teluk Pelabuhan Ratu, Teluk Poso, dan Teluk Tomini.
2) Selat adalah laut yang relatif sempit dan terletak di antara dua pulau. Misalnya, Selat Sunda, Selat Bali, dan Selat Madura.
3) Laut adalah perairan yang terletak di antara pulau-pulau yang relatif lebih luas dibadingkan dengan selat. Misalnya, Laut Jawa, Laut Tengah, dan Laut Merah.
4) Samudera adalah laut yang sangat luas dan terletak di antara benua-benua. Misalnya, Samudera Hindia, Samudera Atlantik, dan Samudera Pasifik.
a.2 Perairan laut berdasarkan proses terjadinya
1) Laut trangresi adalah laut yang terjadi karena ada genangan air laut terhadap daratan pada waktu berakhirnya zaman es. Misalnya, Laut Jawa, Laut Arafuru, dan Laut Cina Selatan.
2) Laut regresi adalah laut yang menyempit, yang terjadi pada zaman es karena penurunan permukaan air laut sebagai akibat adanya penurunan.
3) Laut ingresi adalah laut yang terjadi karena dasar laut mengalami gerakan menurun. Misalnya, Laut Banda, Laut Flores, Laut Sulawesi, dan Laut Maluku.
a.3 Perairan laut berdasarkan letaknya
1) Laut tepi adalah laut yang terletak di tepi benua. Misalnya, Laut Cina Selatan yang dipisahkan oleh Kepulauan Indonesia dan Filipina.
2) Laut pertengahan adalah laut yang terletak di antara benua-benua. Misalnya, laut yang berada di Indonesia, Laut Tengah (Laut Mediteran) yang terletak di Benua Eropa, Benua Afrika, dan Benua Asia.
3) Laut pedalaman adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua dan dikelilingi oleh daratan. Misalnya, Laut Kaspia, Laut Hitam, dan Laut Mati.
a.4 Perairan laut menurut kedalamannya
1) Zona littoral
Zona littoral atau zona pesisir laut terletak di antara garis pasang dan garis surut. Jadi, kedalamannya 0 m (nol meter). Pada zona ini tampak beberapa jenis binatang, tetapi bukan ikan, misalnya undur-undur dan jengking (kepiting darat).
2) Zona neritik
Zona neritik adalah laut yang terletak pada kedalaman 0 m – 200 m. Misalnya, Laut Jawa, Laut Natuna, Selat Malaka dan Laut Arafuru. Ciri-ciri zona neritik sebagai berikut.
• Sinar matahari masih menembus dasar laut.
• Kedalamannya ± 200 m.
• Bagian paling banyak terdapat ikan dan tumbuhan laut.
3) Zona batial
Zona batial adalah laut yang terletak pada kedalaman 200 m ����1.000 m. Secara geologis, zona ini merupakan batas antara daratan dan perairan.
Ciri-ciri zona batial sebagai berikut.
• Sinar matahari tidak ada lagi.
• Kedalaman antara 200 m – 1.000 m.
• Tumbuh-tumbuhan jumlahnya terbatas.
4) Zona abisal
Zona abisal adalah laut yang terletak pada kedalaman lebih dari 1.000 m sampai 6.000 m.
Ciri-ciri zona abisal sebagai berikut.
• Sinar matahari tidak ada lagi.
• Kedalaman antara 1.000 m ���� 6.000 m.
• Suhu sangat rendah sudah mencapai titik beku air.
• Tumbuh-tumbuhan tidak ada lagi dan jumlah binatang menjadi terbatas.
b. Batas Landas Kontinen, Laut Teritorial, dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan perairan laut yang mengelilingi pulau-pulaunya. Wilayah laut yang luas perlu dikelola dan diawasi. Dalam pengelolaan wilayah laut dan penjagaan perbatasan wilayah dengan negara tetangga perlu peraturan. Pemerintah Indonesia telah menetapkan peraturan tentang wilayah perairan laut negara Republik Indonesia. Peraturan ini merupakan landasan untuk mengelola perairan laut agar memberi keuntungan di bidang sosial, ekonomi, dan pertahanan keamanan.
1) Batas Landas Kontinen
Pada tahun 1973 pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia. Penentuan landas kontinen Indonesia dan negara-negara tetangga dilakukan dengan perjanjian. Beberapa perjanjian tentang batas wilayah perairan laut telah dilakukan Indonesia dengan negara tetangga. Berdasarkan isi perjanjian di atas, wilayah laut Indonesia dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu laut teritorial (laut wilayah), laut Nusantara, landas kontinen, dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
2) Laut Teritorial (Laut Wilayah)
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Deklarasi Juanda pada tanggal 13 Desember 1957. Deklarasi ini menetapkan bahwa batas perairan laut wilayah Indonesia adalah 12 mil laut diukur dari garis pantai masing-masing pulau sampai titik terluar. Deklarasi ini juga melandasi lahirnya Wawasan Nusantara.
3) Laut Nusantara
Merupakan laut yang berada di antara pulau-pulau yang dibatasi oleh garis dasar/pangkal pulau yang bersangkutan. Kedaulatan atas wilayah laut ini berada sepenuhnya di tangan negara Indonesia.
4) Landas Kontinen
Merupakan bagian dasar laut paling tepi atau dekat kontinen/benua dengan kedalaman laut sampai 200 m. Wilayah landas kontinen Indonesia berada di luar laut teritorial Indonesia. Pada wilayah ini eksplorasi dan eksploitasi laut masih dapat dimungkinkan.
5) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) diumumkan pemerintah Indonesia pada tanggal 21 Maret 1980. Pengumuman ini berpengaruh terhadap wilayah Indonesia dan negara-negara lain. Wilayah laut Indonesia bertambah luas mencapai dua kali dari sebelumnya. Pihak asing dilarang mengambil kekayaan laut di wilayah ZEE. Penentuan batas wilayah laut dengan negara tetangga dilakukan dengan kesepakatan bersama. Indonesia mempunyai kepentingan atas ZEE antara lain sebagai berikut:
• Hak berdaulat atas ZEE untuk eksplorasi, eksploitasi, pengelolaan, dan konservasi sumber daya alam.
• Hak untuk melakukan penelitian, perlindungan, dan pelestarian lingkungan laut.
• Pelayaran internasional bebas melalui wilayah ini. Negara lain bebas melakukan pemasangan berbagai sarana perhubungan laut.
c. Manfaat perairan laut
Laut memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia, di antaranya sebagai berikut.
• Sumber mata pencaharian penduduk
• Sarana transportasi laut
• Pembangkit tenaga listrik
• Tempat wisata bahari
• Pengatur iklim
• Tempat pertahanan dan keamanan
• Sumber bahan tambang

BAB 10
PERKEMBANGAN MASA HINDU BUDDHA DI INDONESIA
Teori Masuknya Hindu Budha Di Indonesia
Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia.
Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak/hubungan antara Indonesia dengan India, dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknya budaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia. Mengenai siapa yang membawa atau menyebarkan agama Hindu-Budha ke Indonesia, tidak dapat diketahui secara pasti. Beberapa teori yaitu antara lain:
a. Teori Brahmana, diutarakan oleh J.C.van Leur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan kaum Brahmana tersebut diduga karena undangan penguasa/kepala suku di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.
b. Teori Ksatria, diutarakan oleh Prof. Dr. Ir. J.L. Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4-5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.
c. Teori Waisya, diutarakan oleh Dr. N.J. Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia.
d. Teori Sudra diutarakan oleh agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh golongan sudra. Teori ini dikemukakan oleh Bosch. Bertujuan mengubah kehidupan karena di India hanya menjadi pekerja kasar.
e. Teori Arus Balik dikemukakan oleh FDK. Bosch. Hipotesis ini menekankan peranan bangsa Indonesia dalam proses penyebaran kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia.
f. Teori gabungan merupakan gabungan dari semua teori yang bertujuan menyebarkan agama Hindu-Buddha ke Indonesia tanpa meninggalkan tugas masing-masing.
Perkembangan Kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia
Kerajaan Budha
Kerajaan Sriwijaya
Sriwijaya adalah kerajaan Melayu kuno di Pulau Sumatra yang banyak berpengaruh di kepulauan Melayu. Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7. Seorang pendeta Tiongkok, I-Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 selama enam bulan. Prasasti pertama yaitu Prasasti Kedukan Bukit di Palembang, Sumatra, pada tahun 683. Kerajaan ini mulai jatuh pada tahun 1200 dan 1300 karena berbagai faktor, termasuk ekspansi kerajaan Majapahit. Dalam bahasa Sansekerta, Sri berarti “bercahaya” dan Wijaya berarti “kemenangan”. Sekitar tahun 1992 hingga 1993, Pierre-Yves Manguin membuktikan bahwa pusat Sriwijaya berada di Sungai Musi antara Bukit Seguntang dan Sabokingking (terletak di provinsi Sumatera Selatan).
Beberapa sumber sejarah yang berkaitan dengan Sriwijaya:
Sumber berita Tiongkok
– Kronik dari Dinasti Tang
– Kronik Dinasti Sung
– Kronik Dinasti Ming
– Kronik Perjalanan I Tsing
– Kronik Chu-fan-chi oleh Chau Ju-kua
– Kronik Tao Chih Lio oleh Wang Ta Yan
– Kronik Ling-wai Tai-ta oleh Chou Ku Fei
– Kronik Ying-yai Sheng-lan oleh Ma Huan Prasasti berbahasa Melayu Kuno
– Prasasti Kedukan Bukit tanggal 16 Juni 682 Masehi di Palembang
– Prasasti Talang Tuo tanggal 23 Maret 684 Masehi di Palembang
– Prasasti Telaga Batu abad ke-7 Masehi di Palembang
– Prasasti Karang Brahi abad ke-7 Masehi di Jambi
– Prasasti Kota Kapur tanggal 28 Februari 686 Masehi di P. Bangka
– Prasasti Ligor di Thailand
– Prasasti Nalanda di India
Kerajaan ini adalah pusat perdagangan dan merupakan negara maritim. Kerajaan ini terdiri atas tiga zona utama-daerah ibukota muara yang berpusatkan Palembang, lembah Sungai Musi yang berfungsi sebagai daerah pendukung dan daerah-daerah muara saingan yang mampu menjadi pusat kekuasan saingan. Wilayah hulu sungai Musi kaya akan berbagai komoditas yang berharga untuk pedagang Tiongkok. Ibukota diperintah secara langsung oleh penguasa, sementara daerah pendukung tetap diperintah oleh masyarakat lokal.
Sumber dalam negeri berasal dari prasasti-prasasti yang dibuat oleh raja-raja dari Kerajaan Sriwijaya. Prasasti tersebut antara lain :
Prasasti Kota Kapur
Prasasti ini merupakan yang paling tua, bertarikh 682 M, menceritakan tentang kisah perjalanan suci Dapunta Hyang dari Minana dengan perahu, bersama dua laksa (20.000) tentara dan 200 peti perbekalan, serta 1.213 tentara yang berjalan kaki.
Prasasti Kedukan Bukit
Prasasti berangka tahun 683 M itu menyebutkan bahwa raja Sriwijaya bernama Dapunta Hyang yang membawa tentara sebanyak 20.000 orang berhasil menundukkan Minangatamwan. Dengan kemenangan itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi makmur. Daerah yang dimaksud Minangatamwan itu kemungkinan adalah daerah Binaga yang terletak di Jambi. Daerah itu sangat strategis untuk perdagangan.
Prasasti Talangtuo
Prasasti berangka tahun 684 M itu menyebutkan tentang pembuatan Taman Srikesetra atas perintah Raja Dapunta Hyang.
Prasasti Karang Berahi
Prasasti berangka tahun 686 M itu ditemukan di daerah pedalaman Jambi, yang menunjukkan penguasaan Sriwijaya atas daerah itu.
Prasasti Ligor
Prasasti berangka tahun 775 M itu menyebutkan tentang ibu kota Ligor dengan tujuan untuk mengawasi pelayaran perdagangan di Selat Malaka.
Prasasti Nalanda
Prasasti itu menyebutkan Raja Balaputra Dewa sebagai Raja terakhir dari Dinasti Syailendra yang terusir dari Jawa Tengah akibat kekalahannya melawan Kerajaan Mataram dari Dinasti Sanjaya. Dalam prasasti itu, Balaputra Dewa meminta kepada Raja Nalanda agar mengakui haknya atas Kerajaan Syailendra. Di samping itu, prasasti ini juga menyebutkan bahwa Raja Dewa Paladewa berkenan membebaskan 5 buah desa dari pajak untuk membiayai para mahasiswa Sriwijaya yang belajar di Nalanda.
Prasasti Telaga Batu.
Prasasti ini Karena ditemukan di sekitar Palembang pada tahun 1918 M. Berbentuk batu lempeng mendekati segi lima, di atasnya ada tujuh kepala ular kobra, dengan sebentuk mangkuk kecil dengan cerat (mulut kecil tempat keluar air) di bawahnya. Menurut para arkeolog, prasasti ini digunakan untuk pelaksanaan upacara sumpah kesetiaan dan kepatuhan para calon pejabat. Dalam prosesi itu, pejabat yang disumpah meminum air yang dialirkan ke batu dan keluar melalui cerat tersebut. Sebagai sarana untuk upacara persumpahan, prasasti seperti itu biasanya ditempatkan di pusat kerajaan., maka diduga kuat Palembang merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya. Prasasti-prasasti dari Kerajaan Sriwijaya itu sebagian besar menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno.
Kehidupan Ekonomi, Politik, Sosialdan Budaya
Ekonomi
Menurut catatan asing, Bumi Sriwijaya menghasilkan bumi beberapa diantaranya, yaitu cengkeh, kapulaga, pala, lada, pinang, kayu gaharu, kayu cendana, kapur barus, gading, timah, emas, perak, kayu hitam, kayu sapan, rempah-rempah dan penyu. Barang-barang tersebut dijual atau dibarter dengan kain katu, sutera dan porselen melalui relasi dagangnya dengan Cina, India, Arab dan Madagaskar.
Politik
Untuk memperluas pengaruh kerajaan, cara yang dilakukan adalah melakukan perkawinan dengan kerajaan lain. Hal ini dilakukan oleh penguasa Sriwijaya Dapunta Hyang pada tahun 664 M, dengan menikahkan Sobakancana, putri kedua raja Kerajaan Tarumanegara. Kekuatan armada terbesar Sriwijaya juga melakukan ekspansi wilayah hingga ke pulau jawa termasuk sampai ke Brunei atau Borneo. Hingga pada abad ke-8, Kerajaan Sriwijaya telah mampu menguasai seluruh jalur perdagangan di Asia Tenggara.
Raja merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam sistem pemerintahan Kerajaan Sriwijaya. Ada tiga syarat utama untuk menjadi raja Sriwijaya, yaitu :
Samraj, artinya berdaulat atas rakyatnya
Indratvam, artinya memerintah seperti Dewa Indra yang selalu memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya
Ekachattra, artinya mampu mengayomi (melindungi) seluruh rakyatnya Sosial dan Budaya Sriwijaya yang merupakan kerajaan besar penganut agama Budha telah berkembang iklim yang kondusif untuk mengembangkan agama Budha. Peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya banyak ditemukan di daerah Palembang, Jambi, Riau, Malaysia, dan Thailand. Ini disebabkan karena Sriwijaya merupakan kerajaan maritim selalu berpindah-pindah, tidak menetap di satu tempat dalam kurun waktu yang lama.
Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya
Akibat dari persaingan di bidang pelayaran dan perdagangan, Raja Rajendra Chola melakukan dua kali penyerangan ke Kerajaan Sriwijaya. Bahkan pada penyerangganya yang kedua, Kerajaan Chola berhasil menawan Raja Cri Sanggrama Wijayatunggawarman serta berhasil merebut kota dan bandar-bandar penting Kerajaan Sriwijaya.
Pada abad ke-13 M, Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran yang luar biasa. Kerajaan besar di sebelah utara, seperti Siam. Kerajaan Siam yang juga memiliki kepentingan dalam perdagangan memperluas wilayah kekuasaannya ke wilayah selatan. Kerajaan Siam berhasil menguasai daerah semanjung Malaka, termasuk Tanah Genting Kra. Akibat dari perluasan Kerajaan Siam tersebut, kegiatan pelayaran perdagangan Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang. Sriwijaya menjadi kerajaan kecil dan lemah yang wilayahnya terbatas di daerah Palembang, pada abad ke-13 Kerajaan Sriwijaya di hancurkan oleh Kerajaan Majapahit.
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno atau disebut dengan Bhumi Mataram. Pada awalnya terletak di Jawa Tengah. Daerah Mataram dikelilingi oleh banyak pegunungan dan di tengahnya banyak mengalir sungai besar diantaranya sungai Progo, Bogowonto, Elo, dan Bengawan Solo.Keadaan tanahnya subur sehingga pertumbuhan penduduknya cukup maju.
Sumber-sumber Prasasti
Mengenai bukti yang menjadi sumber sejarah berlangsungnya kerajaan Mataram dapat diketahui melalui prasasti-prasasti dan bangunan candi-candi yang dapat Anda ketahui sampai Prasasti-prasasti yang menjelaskan tentang keberadaan kerajaan Mataram tersebut yaitu antara lain:
Prasasti Canggal ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di desa Canggal berangka tahun 723 M dalam bentuk Candrasagkele. Prasasti Canggal menggunakan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta isinya menceritakan tentang pendirian Lingga (lambang Syiwa) di desa Kunjarakunja oleh Raja Sanjaya dan di samping itu juga diceritakan bahwa yang menjadi raja mula-mula Sanne kemudian digantikan oleh Sanjaya anak Sannaha (saudara perempuan Sanne).
Prasasti Kalasan ditemukan di desa Kalasan Yogyakarta berangka tahun 778 M, ditulis dalam huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sansekerta. Isinya menceritakan pendirian bangunan suci untuk dewi Tara dan biara untuk pendeta oleh raja Panangkaran atas permintaan keluarga Syaelendra dan Panangkaran juga menghadiahkan desa Kalasan untuk para Sanggha (umat Budha). Bangunan suci seperti yang tertera dalam prasasti Kalasan tersebut ternyata adalah candi Kalasan yang terletak di sebelah timur Yogyakarta.
Prasasti Mantyasih ditemukan di Mantyasih Kedu, Jateng berangka tahun 907 M yang menggunakan bahasa Jawa Kuno. Isi dari prasasti tersebut adalah daftar silsilah raja-raja Mataram yang mendahului Bality yaitu Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai Panunggalan, Rakai Warak, Rakai Garung, Rakai Pikatan, Rakai Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, dan Rakai Watukura Dyah Balitung. Untuk itu prasasti Mantyasih/Kedu ini juga disebut dengan prasasti Belitung.
Prasasti Klurak ditemukan di desa Prambanan berangka tahun 782 M ditulis dalam huruf Pranagari dan bahasa Sansekerta isinya menceritakan pembuatan arca Manjusri oleh Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadananjaya. Menurut para ahli bahwa yang dimaksud dengan arca Manjusri adalah Candi Sewu yang terletak di Komplek Prambanan dan nama raja Indra tersebut juga ditemukan pada Prasasti Ligor dan Prasasti Nalanda peninggalan kerajaan Sriwijaya.
Sumber berupa Candi
Selain prasasti yang menjadi sumber sejarah adanya kerajaan Mataram juga banyak bangunan-bangunan candi di Jawa Tengah, yang menjadi bukti peninggalan kerajaan Mataram yaitu seperti Candi pegunungan Dieng, Candi Gedung Songo, yang terletak di Jawa Tengah Utara.
Selanjutnya di Jawa Tengah bagian selatan juga banyak ditemukan candi antara lain Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Prambanan, Candi Sambi Sari, dan masih banyak candi-candi yang lain. Kehidupan Politik Kerajaan Mataram diperintah oleh dua dinasti atau wangsa yaitu wangsa Sanjaya yang beragama Hindu Syiwa dan wangsa Syaelendra yang beragama Budha. Pada awalnya mungkin yang berkuasa adalah wangsa Sanjaya, hal ini sesuai dengan prasasti Canggal. Tetapi setelah perkembangan berikutnya muncul keluarga Syaelendra. Menurut para ahli, keluarga Sanjaya terdesak oleh Keluarga Syailendra, tetapi mengenai pergeseran kekuasaan tersebut tidak diketahui secara pasti, yang jelas kedua-duanya sama-sama berkuasa di Jawa Tengah dan memiliki hubungan yang erat, hal ini sesuai dengan prasasti Kalasan. Raja-raja yang berkuasa dari keluarga Syaelendra seperti yang tertera dalam prasasti Ligor, Nalanda maupun Klurak adalah Bhanu,Wisnu, Indra, dan Samaratungga atau Samaragrawira. Sedangkan raja-raja dari dinasti Sanjaya yang tertera dalam prasasti Mantyasih.
Berdasarkan candi-candi peninggalan kerajaan Mataram yang berasal dari abad 8-9 yang bercorak Hindu yang terletak di Jateng bagian utara dan yang bercorak Budha terletak di Jateng Selatan, untuk itu dapatlah disimpulkan bahwa kekuasaan dinasti Sanjaya di Jateng bagian utara, dan kekuasaan dinasti Syaelendra di Jateng selatan. Kedua dinasti tersebut akhirnya bersatu dengan adanya pernikahan Rakai Pikatan dengan Pramudyawardani yang bergelar Sri Kahulunan. Pramudyawardani tersebut adalah putri dari Samaratungga. Raja Samaratungga selain mempunyai putri Pramudyawardani, juga mempunyai putera yaitu Balaputradewa (karena Samaratungga menikah dengan keturunan raja Sriwijaya). Kegagalan Balaputradewa merebut kekuasaan dari Rakai Pikatan, maka menyingkir ke Sumatera menjadi raja Sriwijaya. Untuk selanjutnya pemerintahan kerajaan Mataram dikuasai oleh dinasti Sanjaya dengan rajanya yang terakhir yaitu Wawa.
Pada masa pemerintahan Wawa sekitar abad 10, Mataram di Jateng mengalami kemunduran dan pusat penerintahan dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok. Dengan adanya perpindahan kekuasaan dari Jateng ke Jatim oleh Mpu Sindok, maka Mpu Sindok mendirikan dinasti baru yaitu dinasti Isyana dengan kerajaannya adalah Medang Mataram.
Berdasarkan prasasti Calcuta, maka silsilah raja-raja yang memerintah di kerajaan Medang Mataram dapat diketahui. Pada tahun 1017 M kerajaan Medang pada masa Dharmawangsa mengalami pralaya/kehancuran akibat serangan dari Wurawari dan yang berhasil meloloskan diri dari serangan tersebut adalah Airlangga. Tahun 1023 Airlangga dinobatkan oleh pendeta Budha dan Brahmana (pendeta Hindu) menjadi raja Medang menggantikan Dharmawangsa.
Pada awal pemerintahannya Airlangga berusaha menyatukan kembali daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Dharmawangsa, dan melakukan pembangunan di dalam negeri dengan memindahkan ibukota kerajaan Medang dari Wutan Mas ke Kahuripan tahun 1031, serta memperbaiki pelabuhan Hujung Galuh, dan membangun bendungan Wringin Sapta.
Dengan demikian usaha-usaha yang dilakukan oleh Airlangga mendatangkan keamanan dan kemakmuran bagi rakyatnya. Tetapi kemudian tahun 1041, Airlangga mundur dari tahtanya dan memerintahkan untuk membagi kekuasaan menjadi 2 kerajaan. Kedua kerajaan tersebut adalah Jenggala dan Panjalu. Pada awalnya pembagian kerajaan tersebut dalam rangka menghindari perebutan kekuasaan diantara putera-putera Airlangga. Tetapi ternyata hal ini yang menjadi penyebab kerajaan Medang mengalami kehancuran.
Kehidupan Ekonomi
Berdasarkan bangunan candi yang ada, baik yang bercorak Hindu maupun Budha jumlah cukup banyak dan tempat atau lokasinyapun ada yang berdampingan, maka hal ini membuktikan bahwa kehidupan sosial masyarakat Mataram sangat religius dan dilandasi oleh rasa gotong royong yang baik, dan juga mempunyai rasa toleransi antara pemeluk agama Hindu dan pemeluk agama Budha itu sendiri. Dalam lapangan ekonomi, kerajaan Mataram mengembangkan perekonomian agraris karena letaknya di pedalaman dan daerah yang subur tetapi pada perkembangan berikutnya, Mataram mulai mengembangkan kehidupan pelayaran, hal ini terjadi pada masa pemerintahan Balitung yang memanfaatkan sungai Bengawan Solo sebagai lalu lintas perdagangan menuju pantai utara Jawa Timur. Dengan adanya pengembangan perekonomian, maka timbul dugaan bahwa dipindahkannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur karena alasan tersebut.
Kehidupan Budaya
Dalam kehidupan budaya, tentu teknologi yang dicapai Mataram sudah maju, bahkan masyarakat Mataram berhasil mengembangkan budaya asing menjadi budaya baru yang bercirikan Indonesia. Hal ini terlihat adanya penggunaan berbagai huruf dan bahasa yang beraneka ragam dalam prasasti yang dibuatnya.
Kemajuan teknologi yang dicapai Mataram dapat anda rasakan/nikmati sampai sekarang contohnya dapat anda lihat pada candi Borobudur yang merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia.
Kerajaan Hindu
Kerajaan Kutai
Kutai adalah kerajaan tertua bercorak Hindu di Nusantara dan seluruh Asia Tenggara. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menggambarkan kerajaan tersebut. Nama Kutai diberikan oleh para ahli karena tidak ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini. Karena memang sangat sedikit informasi yang dapat diperoleh akibat kurangnya sumber sejarah.
Yupa
Informasi yang diperoleh dari Yupa/Tugu dalam upacara pengorbanan yang berasal dari abad ke-4. Ada tujuh buah yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli dalam menginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai. Dari salah satu yupa tersebut diketahui bahwa raja yang memerintah kerajaan Kutai saat itu adalah Mulawarman. Namanya dicatat dalam yupa karena kedermawanannya menyedekahkan 20.000 ekor lembu kepada brahmana.
Mulawarman
Mulawarman adalah anak Aswawarman dan cucu Kudungga. Kudungga adalah pembesar dari Kerajaan Campa (Kamboja) yang datang ke Indonesia. Kudungga sendiri diduga belum menganut agama Budha
Aswawarman
Aswawarman adalah raja pertama Kerajaan Kutai yang bercorak Hindu. Beliau adalah pendiri Kerajaan Kutai sehingga diberi gelar Wangsakerta (pembentuk keluarga). Aswawarman memiliki 3 orang putera, dan salah satunya adalah Mulawarman. Putra Aswawarman adalah Mulawarman. Dari yupa diketahui bahwa pada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur. Kerajaan Kutai atau lebih lengkap disebut kerajaan Kutai Kartanegara ing Martadipura (Martapura) merupakan kerajaan bercorak Islam yang kembali eksis di Kalimantan Timur setelah dihidupkan lagi pada tahun 2001 oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai upaya untuk melestarikan budaya dan adat Kutai Keraton.
Dihidupkannya kembali kerajaan Kutai ditandai dengan dinobatkannya sang pewaris tahta yakni putera mahkota H. Aji Pangeran Prabu Anum Surya Adiningrat menjadi Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura dengan gelar H. Adji Mohamad Salehoeddin II pada tanggal 22 September 2001.
Kerajaan Tarumanegara
Tarumanegara adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah daerah aliran Cisadane dan Ciliwung pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Sumber Sejarah
Raja yang pernah berkuasa dan sangat terkenal dalam catatan sejarah adalah Purnawarman. Pada tahun 417 M ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga (Kali Bekasi) sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km). Selesai penggalian, sang prabu mengadakan selamatan dengan menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada kaum brahmana.
Bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara diketahui melalui sumber-sumber yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa 7 buah prasasti batu. Dari prasasti-prasasti ini diketahui bahwa Kerajaan Tarumanegara dibangun oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman tahun 358 M dan beliau memerintah sampai tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar sungai Gomatri (wilayah Bekasi).
Prasasti yang ditemukan
Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri dari 4 baris disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh. Di samping itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.
Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu:
Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya prasasti tersebut).
Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan dan eksistensi seseorang (biasanya penguasa) sekaligus penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat.
Prasasti Jambu
Prasasti Jambu ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja Mulawarman.
Prasasti Kebonkopi
Prasasti Kebonkopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor. Yang menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.
Prasasti Muara Cianten
Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.
Prasasti Pasir awi
Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca.
Prasasti Cidanghiyang
Prasasti Cidanghiyang ditemukan di kampung lebak di tepi sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.
Prasasti Tugu
Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan isinya paling panjang dibanding dengan prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa hal yang dapat diketahui dari prasasti tersebut. Hal-hal yang dapat diketahui dari prasasti Tugu adalah:
Prasasti Tugu menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal di Punjab yaitu sungai Chandrabaga dan Gomati. Dengan adanya keterangan dua buah sungai tersebut menimbulkan tafsiran dari para sarjana salah satunya menurut Poerbatjaraka. Sehingga secara Etimologi (ilmu yang mempelajari tentang istilah) sungai Chandrabaga diartikan sebagai kali Bekasi.
Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap dengan angka tahunnya yang disebutkan adalah bulan phalguna dan caitra yang diduga sama dengan bulan Pebruari dan April. Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh Brahmana disertai dengan seribu ekor sapi yang dihadiahkan raja.
Sumber dari Luar Negeri
Sumber-sumber dari luar negeri yang berasal dari berita Tiongkok antara lain:
a) Berita Fa-Hsien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-Chi menceritakan bahwa di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama Buddha, yang banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan sebagian masih animisme.
b) Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan dari To- lomo yang terletak di sebelah selatan.
c) Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang utusaan dari To-lo-mo.
d) Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berkembang antara tahun 400-600 M. Berdasarkan prasasti-prasasti tersebut diketahui raja yang memerintah pada waktu itu adalah Purnawarman. Wilayah kekuasaan Purnawarman menurut prasasti Tugu, meliputi hampir seluruh Jawa Barat yang membentang dari Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon.
Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri adalah sebuah kerajaan yang terdapat di Jawa Timur antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang terletak di sekitar Kota Kediri sekarang.
Latar Belakang
Sesungguhnya kota Daha sudah ada sebelum Kerajaan Kadiri berdiri. Daha merupakan singkatan dari Dahanapura, yang berarti kota api. Nama ini terdapat dalam prasasti Pamwatan yang dikeluarkan Airlangga tahun 1042. Hal ini sesuai dengan berita dalam Serat Calon Arang bahwa, saat akhir pemerintahan Airlangga, pusat kerajaan sudah tidak lagi berada di Kahuripan, melainkan pindah ke Daha.
Pada akhir November 1042, Airlangga terpaksa membelah wilayah kerajaannya karena kedua putranya bersaing memperebutkan takhta. Putra yang bernama Sri Samarawijaya mendapatkan kerajaan barat bernama Panjalu yang berpusat di kota baru, yaitu Daha. Sedangkan putra yang bernama Mapanji Garasakan mendapatkan kerajaan timur bernama Janggala yang berpusat di kota lama, yaitu Kahuripan.
Menurut Nagarakretagama, sebelum dibelah menjadi dua, nama kerajaan yang dipimpin Airlangga sudah bernama Panjalu, yang berpusat di Daha. Jadi, Kerajaan Janggala lahir sebagai pecahan dari Panjalu. Adapun Kahuripan adalah nama kota lama yang sudah ditinggalkan Airlangga dan kemudian menjadi ibu kota Janggala.
Pada mulanya, nama Panjalu atau Pangjalu memang lebih sering dipakai dari pada nama Kadiri. Hal ini dapat dijumpai dalam prasasti-prasasti yang diterbitkan oleh raja-raja Kadiri. Bahkan, nama Panjalu juga dikenal sebagai Pu-chia-lung dalam kronik Cina berjudul Ling wai tai ta (1178).
Runtuhnya Kerajaan Kediri
Arca Buddha Vajrasattva zaman Kediri, abad X/XI, koleksi Museum für Indische Kunst, Berlin-Dahlem, Jerman. Kerajaan Panjalu-Kadiri runtuh pada masa pemerintahan Kertajaya, dan dikisahkan dalam Pararaton dan Nagarakretagama. Pada tahun 1222 Kertajaya sedang berselisih melawan kaum brahmana yang kemudian meminta perlindungan Ken Arok akuwu Tumapel. Kebetulan Ken Arok juga bercita-cita memerdekakan Tumapel yang merupakan daerah bawahan Kadiri.
Perang antara Kadiri dan Tumapel terjadi dekat desa Ganter. Pasukan Ken Arok berhasil menghancurkan pasukan Kertajaya. Dengan demikian berakhirlah masa Kerajaan Kadiri, yang sejak saat itu kemudian menjadi bawahan Tumapel atau Singhasari.
Kerajaan Singhasari
Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang.
Awal Berdirinya
Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan Kediri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh secara licik oleh pengawalnya sendiri yang bernama Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu baru. Tidak hanya itu, Ken Arok bahkan berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kediri.
Pada tahun 1222 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kediri melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kadiri meletus di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel. Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian Kerajaan Tumapel, namun tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam naskah itu, pendiri kerajaan Tumapel bernama Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang berhasil mengalahkan Kertajaya raja Kediri.
Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255, menyebutkan kalau pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah gelar anumerta dari Ranggah Rajasa, karena dalam Nagarakretagama arwah pendiri kerajaan Tumapel tersebut dipuja sebagai Siwa. Selain itu, Pararaton juga menyebutkan bahwa, sebelum maju perang melawan Kadiri, Ken Arok lebih dulu menggunakan julukan Bhatara Siwa.
Puncak Kejayaan
Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singasari (1268-1292). Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa. Pada tahun 1275 ia mengirim pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk menjadikan pulau Sumatra sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi ekspansi bangsa Mongol.
Saat itu penguasa pulau Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya (kelanjutan dari Kerajaan Malayu). Kerajaan ini akhirnya tunduk dengan ditemukannya bukti arca Amoghapasa yang dikirim Kertanagara sebagai tanda persahabatan kedua negara.
Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali. Pada tahun 1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singasari meminta agar Jawa mengakui kedaulatan Mongol. Namun permintaan itu ditolak tegas oleh Kertanagara. Nagarakretagama menyebutkan daerah-daerah bawahan Singhasari di luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain, Melayu, Bali, Pahang, Gurun, dan Bakulapura.
Peristiwa Keruntuhan
Kerajaan Singasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu Kertanagara mati terbunuh. Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun berakhir.
Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit adalah sebuah kerajaan kuno di Indonesia yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Majapahit menguasai kerajaan-kerajaan lainnya di semenanjung Malaya, Borneo, Sumatra, Bali, dan Filipina.
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu terakhir di semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Kekuasaannya terbentang di Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo dan Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.
Historiografi
Hanya terdapat sedikit bukti fisik sisa-sisa Majapahit, dan sejarahnya tidak jelas. Sumber utama yang digunakan oleh para sejarawan adalah Pararaton (‘Kitab Raja-raja’) dalam bahasa Kawi dan Nagarakretagama dalam bahasa Jawa Kuno. Pararaton terutama menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singasari) namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuknya Majapahit. Sementara itu, Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yang ditulis pada masa keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah masa itu, hal yang terjadi tidaklah jelas. Selain itu, terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno maupun catatan sejarah dari Tiongkok dan negara-negara lain.
Sejarah Berdirinya Majapahit
Sesudah Singasari mengusir Sriwijaya dari Jawa secara keseluruhan pada tahun 1290, Singasari menjadi kerajaan paling kuat di wilayah tersebut. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan yang bernama Meng Chi ke Singasari yang menuntut upeti. Kertanagara, penguasa kerajaan Singasari yang terakhir, menolak untuk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajahnya dan memotong telinganya. Kublai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293.
Ketika itu, Jayakatwang, adipati Kediri, sudah membunuh Kertanagara. Atas saran Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya, menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa “pahit” dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongolia tiba, Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongolia untuk bertempur melawan Jayakatwang. Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di teritori asing. Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menangkap angin muson agar dapat pulang, atau mereka harus terpaksa menunggu enam bulan lagi di pulau yang asing.
Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu pada tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora, dan Nambi memberontak melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang terpercaya raja, agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum mati. Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.
Anak dan penerus Wijaya, Jayanegara, adalah penguasa yang jahat dan amoral. Ia digelari Kala Gemet, yang berarti “penjahat lemah”. Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi pendeta wanita. Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di daerah tersebut. Tribhuwana menguasai Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk.
Kejayaan Majapahit
Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya, Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Pada tahun 1377, beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut ke Palembang, menyebabkan runtuhnya sisa-sisa kerajaan Sriwijaya. Jenderal terkenal Majapahit lainnya adalah Adityawarman, yang terkenal karena penaklukannya di Minangkabau.
Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian kepulauan Filipina. Namun demikian, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin berupa monopoli oleh raja. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.
Jatuhnya Majapahit
Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Tampaknya terjadi perang saudara (Perang Paregreg) pada tahun 1405-1406, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Demikian pula telah terjadi pergantian raja yang dipertengkarkan pada tahun 1450-an, dan pemberontakan besar yang dilancarkan oleh seorang bangsawan pada tahun 1468.
Dalam tradisi Jawa ada sebuah kronogram atau candrasengkala yang berbunyi sirna ilang kretaning bumi. Sengkala ini konon adalah tahun berakhirnya Majapahit dan harus dibaca sebagai 0041, yaitu tahun 1400 Saka, atau 1478 Masehi. Arti sengkala ini adalah “sirna hilanglah kemakmuran bumi”. Namun demikian, yang sebenarnya digambarkan oleh candrasengkala tersebut adalah gugurnya Bre Kertabumi, raja ke-11 Majapahit, oleh Girindrawardhana. Ketika Majapahit didirikan, pedagang Muslim dan para penyebar agama sudah mulai memasuki nusantara. Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan agama Islam, yaitu Kesultanan Malaka, mulai muncul di bagian barat nusantara.
Catatan sejarah dari Tiongkok, Portugis, dan Italia mengindikasikan bahwa telah terjadi perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke tangan Adipati Unus, penguasa dari Kesultanan Demak, antara tahun 1518 dan 1521 M.

BAB 11
PERKEMBANGAN PADA MASA ISLAM DI INDONESIA
• Zaman Jahiliyah :
Zaman yang dalam suasana kegelapan, kekacauan, ketidakteraturan, dan ketidak pastian
• Nabi Muhammad saw berdakwa dari 40 tahun – 63 tahun (632 M)
• Khulafa’ur Rasyidin :
1) Khalifah Abu Bakar
2) Khalifah Umar
3) Khalifah Usman
4) Khalifah Ali
• Proses Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Islam di Indonesia
disebabkan oleh ramainya jalur pedagangan antar benua dan antar negara yang melewati Indonesia
A) Pedagang yang pertama kali menyebarkan islam :
1) Arab
2) Gujarat (India)
3) Persi
• Peranan Pedagang :
A) Snouck Hugronje “Orang – orang islam yang datang pertama dan menyebabkan agama islam di Indonesia, tidak langsung dari Arab melainkan melalui orang – orang islam dari Gujarat”
B) Penyebaran Agama Islam oleh Pedagang :
1) Mula – mula para pedagng berdatangan ke pusat – pusat perdagangan
2) Kemudian mulai ada yang bertempat tinggal
3) Lambat laun tempat tinggal mereka berkembang menjadi perkampungan muslim yan disebut pekojan
4) Status sosial yang tinggi memudahkan mereka mengawini pribumi
5) Sebelum pernikahan, calon istri diislamkan dahulu
6) Lambat laun berkembang perkampungan, masyarakat, dan kerajaan islam
• Peranan Ulama :
1) Maulana Malik Ibrahim
a) Keturunan Arab dan Turki
b) Datang ke Jatim 1379, wafat 1419, Makam di Gresik
2) Sunan Ampel
a) Dari Jeumpa, Aceh. Lebih dikenal dengan Rden Rahmat
b) Datang ke Jawa 1421. Makam Ampel. Pesntren Denta
3) Sunan Drajad
a) Putra Sunan Ampel, lahir di Surabaya
b) Nama kecil = Raden Qosim. Pencipta gending pangkur. Makam di Lamongan
4) Sunan Bonang
a) Putra Sunan Ampel. Lahir di Surabaya 1465
b) Nama kecil = Raden Makdum. Pencipta gending durma
c) Wafat 1525. Makam di Tuban
5) Sunan Giri
a) Putra Syah Maulan Ishak. Pendiri pesantren giri
b) Nama kecil = Raden Paku
c) Pencipta gending amradana dan gending pulang
d) Pencipta permainan lir – ilir, jamuran, cublak cublak suweng
6) Sunan Kalijaga
a) Lahir di Tuban. Putra Adipati Tuban
b) Pencipta Wayang. Makam di Demak
7) Sunan Kudus
a) Nama keci = Sayyid Ja’far Shoddiq. Dari Palestina
b) Datang ke Jawa 1436
c) Pencpta gending maskumambang, gending mijil
8) Sunan Muria
a) Putra Sunan Kalijaga, Nama kecil = Raden Umar Said
b) Pencipta gending sinom dan gending kinanti
9) Sunan Gunung Jati
a) Dari Palestina. Datang ke Jawa 1436
b) Pendiri kesultanan Banten, dan Kesultanan Cirebon. Makam di Cirebon
• Faktor – Faktor Masuknya Islam :
1) Syarat masuk islam mudah
2) Upacara dalam islam sederhana
3) Kedudukan semua orang sama
4) Penyebaran islam disesuaikan kondisi sosial budaya
5) Jatuhnya Sriwijaya dan Majapahit memperlancar penyebaran
• Kerajaan Islam :
1) Samudera Pasai
a) Kerajaan Islam pertama di Indonesia
b) Pendiri : Malik Al Saleh (Merah Sile atau Merah Siu)
c) Lokasi : Dekat Muara Sungai Peusangan (Aceh)
d) Sebab runtuh : Diserang Majapahit
2) Aceh
a) Melepaskan diri dari kerajaan pedir
b) Pendiri : Sultan Ali Mughhayat Syah
c) Kejayaan : Sultan Iskandar Muda
d) Sebab runtuh : Wafatnya raja
3) Demak
a) Daerah tempat berkumpulnya para wali
b) Pendiri : Raden Patah (Gelarnya Senapati Jimbung Ngabdur’rahman Panembahan Palembang Sayidin Panayagama)
c) Sebab runtuh : Perang saudara memperebutkan kekuasaan
d) Akhirnya berganti menjadi kerajaan pajang
4) Pajang
a) Lokasi : Yogyakarta
b) Hadiwijaya → Pangeran Benowo → Sutawijaya
c) Penyebab runtuh : Oleh Sutawijaya diubah menjadi kerjaan mataram
5) Mataram Islam
a) Pendiri : Sutawijaya (Gelarnya Panembahan Senopati Ing Alaga Sayidin Panatagama)
b) Letak mataram islam berada di bekas mataram hindu
c) Keturunan Sultan Agung dimakamkan di Imogiri
6) Cirebon
a) Pendiri : Fatahilah (Sunan Cirebon)
b) Makam Fatahilah di Cirebon (1570)
c) Fatahilah digantikan Panembahan Ratu
7) Banten
a) Raja pertama : Sultan Hasanudin (Anak tertua Fatahilah)
b) Kejayaan : Sultan Ageng Tirtayasa
8) Makassar
a) Raja Gowa dan Tallo masuk islam tahun 1605. Wajo tahun 1610. Bone tahun 1611
b) Kerajaan Makassar = Kerajaan Gowa dan Tallo
c) Raja pertama : Sultan Alaudin
9) Ternate
a) Lokasi : Maluku Utara
b) Berdiri dari abad ke – 13
c) Raja Ternate (Zainal Abidin) belajar islam ke Gresik
d) Kejayaan : Sultan Baabullah
10) Tidore
a) Pada abad ke – 13 berdiri kerajaan tidore
b) Sebetulnya kerajaan ternate dan tidore bersatu
c) Akhirnya mereka kembali bersatu dengan tujuan mengusir portugis
d) Kejayaan : Sultan Nuku
BAB 12
MASA KOLONIAL EROPA
• Faktor yang Menyebabkan Keberadaan Indonesia Penting Bagi Perdagangan :
1) Kondisi geologis Indonesia sangat strategis
2) Kekayaan alam Indonesia menghasilkan barang dagangan yang dibutuhkan di Eropa
3) Faktor keamanan, karena ombak relatif tidak begitu besar
4) Indonesia merupakan mata rantai perdagangan dan pelayaran antara Asia dan Eropa
• Faktor yang Menyebabkan Laut Merah Penting :
1) Sebagai pintu gerbang penghubung kegiatan perdagangan
2) Sebagai pusat perdagangan
3) Sebagai kota persinggahan para pedagang
4) Sarana tumbuhnya hubungan persahabatan
• Faktor Faktor yang Mendorong Bangsa Bangsa Eropa Melakukan Penjelajahan Samudera Menuju ke Dunia Timur :
1) Kisah perjalanan Marcopolo
2) Jatuhnya Konstantinopel (ibukota Romawi)
3) Adanya semangat penaklukan terhadap orang – orang
• Tujuan Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda datang ke Indonesia :
Monopoli perdagangan, penyebaran agama, penjajahan
• Kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia :
a) Tujuan Portugis ke Indonesia :
Gold, Mencari emas dan kekayaan
Glory,Mencari nama, kejayaan, kekuasaan
Gospel, Menyebarkan agama kristen
b) 1511 Alfonso d’Albuquerque dan armadanya menguasai Malaka
c) 1512 menguasai Ternate
d) Karena Portugis dan Spanyol ingin menguasai dunia, mereka membuat kesepakatan, yaitu :
1) Perjanjian Thordesillas 1494
2) Perjanjian Saragosa 1526
Berisi membagi dunia dalam 2 kekuasaan
• Kedatangan Spanyol di Indonesia :
a) Datang ke Indonesia 8 November 1521
b) Karena Perjanjian Sargosa, Spanyol harus meniggalkan Tidore
• Kedatangan Inggris di Indonesia :
a) 1600 mendirikan kongsi dagang yaitu East Indian Company (EIC)
b) Daerah operasi EIC adalah Kalkuta (India)
c) 1811 Thomas Stamford Raffles berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda di Indonesia
• Kedatangan Inggris di Indonesia :
a) 1568 – 1648 perang antara Belanda melawan Spanyol
b) 1596 Belanda datang pertama kali ke Banten di bawah pimpinan Cornelis De Houtmen
c) 1598 Belanda datang lagi di bawah pimpinan Jacob van Heck
d) 20 Maret 1602 mendirikan VOC (Vegreenidge Oost Indische Compagnie)
e) Tujuan VOC :
1) Menhilangkan persaingan yang merugikan pedagang Belanda
2) Menyatukan tenaga untuk menghadapi portugis, dan pedagang lain
3) Mencari keuntungan sebesar – besarnya
• Masa Kolonial Portugis
a) Tujuan Portugis :
Untuk mencari daerah jajahan
b) Tapi tujuan tersebut gagal, karena Portugis hanya bisa menguasai Ternate
c) Peninggalan :
1) Kebudayaan rohani
Masyarakat Ambon beragama Katolik yang terlihat dari nama yang meniru nama Portugis
2) Benda
Adanya meriam keramat (Nyai Setomi di Solo, Si Jagur di Jakarta, Ki Amuk di Banten)
• Masa Kolonial Spanyol
a) Spanyol hanya menguasai Tidore
b) Perkembangan masyarakat, kebudayaan, maupun pemerintah sangat kecil pengaruhnya karena masing masing kerajaan tetap berjalan sebagaimana mestinya
• Masa Kolonial Inggris
a) 1600 Inggris mendirikan EIC
b) EIC tidak bertahan lama karena VOC
c) Inggris pernah menjajah Indonesia di saat Belanda, di bawah kepemimpinan Thomas Stamford Raffles
d) Pada saat itu Belanda di pimpin Daendels
e) Tindakan yang dilakukan Raffles :
1) Membagi jawa atas 16 daerah kerisedenan, tujuannya mempermudah mengawasi daerah yang dikuasai
2) Membentuk susunan baru dalam pengadilan berdasar pada pengadilan inggris
f) Karena tindakannya cukup baik, namanya diabadikan menjadi ”Rafflesia Arnoldi” (nama bunga)
g) Raffles menciptakan buku ”The History of Java”
• Masa Kolonial Belanda
a) 1596 Belanda datang ke Indonesia
b) 1602 Belanda mendirikan VOC (Vereenigde Oost ndische Compagnie)
c) VOC memiliki 17 dewan, pusatnya ada di Amsterdam
d) Oktroi (Hak – hak istimewa) VOC :
1) Dianggap wakil pemerintah di Asia
2) Monopoli perdagangan
3) Mencetak & mengedarkan uang
4) Mengadakan perjanjian & perang
5) Melakukan kekuasaan kehakiman & pemungutan pajak
6) Memiliki angkatan perang
7) Mengadakan pemerintahan
e) Gubernur Jenderal VOC :
1) Pieter Both 1610 -1619 di Ambon
2) Jan Pieterzoon Coen, yang memindahkan VOC dari Ambon ke Batavia
f) Akibat masalah keuangan, dikirim Johannes Van den Bosch
g) Van den Bosch mengeluarkan aturan Tanam Paksa (Peraturan yang mewajibkan setiap desa untuk menyisihkan 20% untuk ditanami komoditi ekspor)
h) Akibat Tanam Paksa yang memakmurkan Belanda, Van De Bosch 25 Desember 1839 dianugrahi gelar Graaf
i) Adanya Tanam Paksa, menimbulkan Politik Etis (Suatu pemikiran yang menyatak bahwa pemerintah kolonial memegang tanggung jawab moral bagi kesejahteraan pribumi)
j) Munculnya kaum etis yang dipelopori Pieter Brooshofft (wartawan koran De Locomotief) dan Conrad Theodor Van Deventer (politikus) membuka mata Ratu Wihelmina
k) Akibat hal itu, Ratu Wihelmina membuat program Trias Politika, yang berisi :
1) Irigasi
2) Emigrasi
3) Edukasi
l) Penjajahan Belanda di Indonesia mengakibatkan masyarakat hidup dalam kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan. Tidak ada perkembangan kebudayaan, dan bangsa pun dipecah belah persatuan dan kesatuannya
m) 1907 VOC dibubarkan
BAB 13
PENGGUNAAN LAHAN DAN POLA PEMUKIMAN PENDUDUK
• Penggunaan Lahan Untuk Pertanian
A) Pertanian Sederhana atau Pertanian Primitif
Pertanian yang dlakukan dengan menggunakan peralatan sederhana
1) Pertanian Sederhana Berpindah – Pindah atau Perladangan Liar
adalah Pertanian yang dilakukan dengan cara membuka hutan milik desa degan menebang pohon kemudian dibakar. Dalam hal ini kegatan pokok enominya adalah menghasilkan untuk dikonsumsi sendiri
2) Pertanian Sederhana Menetap
adalah Pertanian yang dilakukan pada satu tempat yang sama
a) Jenis tanaman : Padi, Pisang, Ubi Kayu, dll
b) Hasil pertanian biasanya di konsumsi atau dijual di Pasar Konkret
c) Pasar Konkret adalah pasar yang terlihat secara nyata barang yang diperjual belikan dan terjadi pertemuan secra langsung antara penjuan dan pembeli
B) Pertanian Maju
Pertanian yang dilakukan penduduk dengan menggunakan peralatan dan cara yang lebih baik
a) Panca Usaha Tani adalah Peralatan & cara yang lebih baik
b) Panca Usaha Tani terdiri dari :
1) Sistem pengairan yang baik
2) Pemilihan benih
3) Penggunaan pupuk
4) Pengolahan tanah
5) Pemberantasan hama
c) Peningkatan hasi pertanian :
1) Intensif
Tanpa menambah luas tanah
2) Ektensif
Menambah luas tanah
3) Diversifikasi
Penganekaragaman tanaman
3) Pertanian Tadah Hujan atau Pertanian Lahan Kering
adalah Pertanian yang sangat mengandalkan curah hujan
Usaha Pertanian di Lahan Kering :
1) Holtikultura
Usaha pertanian untuk menanam tanaman yang dibutuhan sehari hari
2) Tegalan
Usaha pertanian dengan mengharapkan air hujan
3) Kebun
Cara berccok tanam yang dilakukan di sekitar tempat tinggal penduduk / penggarap
4) Pertanian dengan Irigasi atau Pertanian Lahan Basah
• Penggunaan Lahan Bukan Untuk Pertanian
a) Penggunaan Lahan Untuk Perumahan
b) Penggunaan Lahan Untuk Industri
a) Pembangunan industri mempertimbangkan lokasi berdasarkan bahan mentah, pasar, dan tenaga kerja
b) Ex : Gudang, Rumah Pegawai
c) Penggunaan Lahan Untuk Jasa
1) Transportai : Terminal, Jalan
2) Perdagangan : Pasar, Warung
3) Pendidikan : Sekolah, Perpus
4) Keagamaan : Masjid, Gereja
5) Rekreasi : Taman, Bioskop
6) Kesehatan : RS, Poli Klinik
7) Pemerintahan : Gedung pemerintahan
8) Keamanan : Pos ronda, Markas tentara
• Pola Pemukiman Penduduk :
a) Perumahan adalah Sekelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal yang dilengkapi prasarana dan sarana lingkungan
b) Pemukiman adalah Bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung
c) Rupa dari Pola Pemukiman Penduduk :
1) Pola Pemukiman yang Memanjang
adalah Pola pemukiman penduduk yang berupa deretan memanjang
Lokasi : Daerah pantai
2) Pola Pemukiman Terpusat
adalah Pola pemukiman yang terjadi pada penduduk yang seketurunan atau senasib karena bencana alam
Lokasi : Daerah pegunungan
3) Pola Pemukiman Linear
adalah Pola yag berkembang dari pemukiman sejajar jalan secara alamiah
4) Pola Pemukiman Mengelilingi Fasilitas
adalah Pola pemukiman yang terbentuk akibat adanya kehidupan yang menyebabkan berkembangnya fasilitas kehidupan
BAB 14
Kegiatan Ekonomi
• Kegiatan Ekonomi :
Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia, terdiri dari
1) Konsumsi
Kegiatan memakai barang atau menghabiskan nilai guna barang
2) Produksi
Kegiatan menghasilkan barang / menambah nilai guna barang
3) Distribusi
Kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen
• Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi :
1) Pendapatan
2) Harga diri terhadap lingkungan
3) Tempat tinggal
4) Umur & Jenis Kelamin
• Pelaku Konsumsi :
1) RT Keluarga
2) RT Perusahaan
3) RT Pemerintah
• Faktor Produksi :
Segala sesuatu yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa dalam rangka menambah manfaat suatu barang atau jasa, terdiri dari
A) Asli
1) Faktor Produksi Alam
2) Faktor Produksi Tenaga Kerja
a) Berdasarkan Sifat :
1) Tenaga Kerja Jasmani
– Terdidik
– Terlatih
– Tidak terlatih & tidak terdidik
2) Tenaga kerja Rohani
Melakukan pekerjaan dengan pikiran dan perasaan, Ex : Psikolog
b) Berdasarkan Kedudukan
1) Tenaga kerja usaha sendiri
2) Tenaga kerja pada orang lain
c) Berdasarkan Hubungan dengan Proses Produksi
1) Tenaga kerja langsung
Ex : Operator mesin
2) Tenaga kerja tidak langsung
Ex : Sekrerataris
B) Turunan
1) Faktor Produksi Modal
a) Berdasarkan Sifat :
1) Lancar
Ex : Bahan baku, Kertas
2) Tetap
Ex : Mesin – mesin pabrik, peralatan
b) Berdasarkan Sumber :
1) Sendiri
Ex : Modal saham
2) Asing
Ex : Modal dari kredit bank
c) Berdasarkan Fungsi :
1) Pribadi
Ex : Rumah kontrakan
2) Masyarakat
Ex : Terminal, Jembata
d) Berdasarkan Bentuk :
1) Nyata
Ex : Peralatan kantor, Uang
2) Tidak Nyata
Ex : Hak cipta, Nama baik
2) Faktor Produksi Kewirausahaan
Kemampuan manusia untuk mengola atau mengendalikan usaha untuk memperoleh laba yang besar
• Peningkatan Mutu dan Jumlah Hasil Produksi :
1) Intensifikasi :
Peningkatan hasil produksi tanpa menambah faktor produksi
2) Ekstensifikasi :
Peningkatan hasil produksi dengan menambah faktor prduksi
3) Diversifikasi :
Peningkatan hasil produksi dengan menganekaragamkan faktor produksi
• Cara Penyaluran Barang :
1) Distribusi Pendek
a) Produsen → Konsumen
2) Distribusi Panjang
a) Produsen → Grosir → Konsumen
b) Produsen → Grosir → Agen → Konsumen
c) Produsen → Grosir → Agen → Pedagan Eceran → Konsumen
• Lembaga Distribusi :
1) Agen
Mendapatkan komisi
2) Grosir
3) Makelar
Mendapatkan provisi atau kurtase
4) Komisioner
Mendapatkan komisi
5) Importir
6) Eksportir
7) Pedagang Eceran
BAB 15
PERUSAHAAN DAN BADAN USAHA
• Perusahaan :
Tempat berlangsungnya proses produksi yag menggabungkan faktor – faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
• Jenis Perusahaan Menurut Lapangan Pekerjaannya :
1) Perusahaan Ekstraktif
Kegiatan produksi yang berupa pengambilan hasil alam (penggalian)
2) Perusahaan Agraris
Kegiatan produksi yang bergerak dalam pengolahan tanah
3) Perusahaan Industri
4) Perusahaan Jasa
5) Perushaan Perdagangan
• Badan Usaha :
Suatu unit hukum & ekonomi yang mengelola sumber daya produksi, seperti : SDA, SDM, SDModal, SDKewirausahaan
• Badan Usaha Menurut Pemilik Modal :
A) BUMN
1) Perusahaan Jawatan
Bentuk BUMN yang hampir seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Dipimpim dari kepala dari departemen atau direktorat jendral. Pegawai berstatus pegawai negeri. Ex : sekarang tidak ada
2) Perusahaan Umum
Bentuk BUMN yang bertujuan melayani masyarakat sekaligus mencari keuntungan. Dipimpin oleh dewan direksi. Pegawai berstatus karyawan perusahaan negara. Ex : Perum Damri
3) Persero
Perusahaan yang melakukan usaha dengan tujuan utama mencari laba walaupun tetap melayani masyarakat umum. Dipimpin dewan direksi. Pegawai berstatus pegawai perusahaan.
Ex : PT Pelindo
B) Badan Usaha Milik Swasta
Ex : PT Indofood
C) Badan Usaha Campuran
1) Perusahaan Perseorangan
a) Kelebihan :
– Pemilik berhak atas semua laba
– Rahasia perusahaan terjamin
– Pemilik dapat mengambil keputusan dengan cepat & langsung
b) Kekurangan :
– Kemampuan pemilik kurang maka berkembang lambat
– Kelangsungan usaha tidak terjamin jika pemiliknya mati
2) Firma
Perusahaan yang dibentuk dua orang atau lebih, memakai 1 nama.
a) Kelebihan :
– Perusahaan akan terjamin
– Risiko ditanggung bersama
b) Kekurangan :
– Pengambilan keputusan lebih lambat
– Kerugian salah satu anggota akan ditaggung bersama
– Tidak ada pemisahan kekayaan perusahaan dan kekayaan pemilik
3) Persatuan Komanditer (CV)
Persekutuan dari beberapa orang yang mengumpulkan modal, namun ada yang memasukkan modal saja. CV memiliki dua kelompok pemilik
a) Persero aktif
Pemilik modal yang menjalankan perusahaan
b) Persero diam
Pemilik modal hanya memasukkan modal tanpa ikut menjalankan perusahaan
4) Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan yang modalnya berasal dari pejualan saham
5) Koperasi
a) Prinsip Koperasi
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratif
3) Pembagian sisa hasil dilakukan secara adil sesuai besar jasa
4) Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal
6) Yayasan
Badan usaha yag didirikan oleh orang atau pemerintah dengan jalan memisahkan kekayaannya untuk tujuan tertentu terutama sosial
• Fungsi Badan Usaha :
1) Fungsi Produksi
2) Fungsi Pembelanjaan
3) Fungsi Pemasaran
4) Fungsi Pesonalia
5) Fungsi Administrasi

Konsentrasi Badan Usaha :
Penggabungan badan usaha dengan tujuan mengatasi persaingan yang dapat merugikan badan usaha tersebut serta memperkuat kedudukan
• Jenis – Jenis Konsentrasi Badan Usaha :
1) Trust
Penggabungan beberapa perusahaan baik modal dan badan hukum
2) Kartel
Kerja sama antara beberapa perusahaan
3) Holding Company
Gabungan dari perusahaan kecil
4) Concern
Gabungan dari badan atau perusahaan untuk sementar waktu
• Peran Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional :
1) Produsen barang dan jasa
2) Sumber pendapatan dan negara
3) Penyedia lapangan pekerjaan dan pendidikan
4) Agen pebangunan perekonomian nasional
• Perbedaan Perusahaan dan Badan Usaha :
a) Perusahaan
1) Merupakan kesatuan teknis
2) Tujuannya menghasilkan barang dan jasa
3) Berupa toko, bengkel, pabrik
b) Badan Usaha
1) Merupakan kesatuan hukum dan ekonomi
2) Tujuannya mencari laba dan melayani masyarakat
3) Berupa UD, Fa, CV, PT, Koperasi
• Perbedaan Badan Usaha Lain dan Koperasi
a) Badan Usaha Lain
1) Mengutamakan perkumpulan modal
2) Mengutamakan perolehan laba
3) Pembagian laba berdasar banyak modal
4) Kekuasaan tertinggi adalah pemilik modal paling besar
5) Hak suara berdasarkan besarnya modal
b) Perusahaan
1) Mengutamakan perkumpulan orang – orang
2) Mengutamakan kebutuhan, kemakmuran, kesejahteraan anggota
3) Pembagian laba berdasar jasa
4) Kekuasaan tertinggi adalah rapat anggota
5) Setiap anggota memiliki hak suara yang sama
BAB 16
Kreativitas Dalam Kehidupan Ekonomi
• Kreativitas :
Kemampuan melakukan kombinasi sumber daya yang menghasilkan barang atau jasa yang sifatnya baru, bermanfaat, dan dapat memenuhi kebutuhan manusia
• Ciri Ciri Pokok Orang Kreatif :
Melahirkan ide, gagasan, pemecahan masalah, cara cara baru, dan penemuan
• Ciri Ciri Sampingan Orang Kreatif :
Tindakan untuk mempertahankan ide, gagasan, dan kreativitas yang sudah dihasilkan, yaitu melalui kemampuan bekerja keras, berpikir mandiri, dan pantang menyerah
• Ciri Ciri yang Memungkinkan Orang Kreatif :
Menjaga ide ide yang sudah ditemukan agar tetap hidup dan berlaku sekaligus mempengaruhi perilaku peilaku orang kreatif
• Cara – Cara Mengembangkan Kreatifitas :
1) Melihat apa yang akan kita kerjakan
2) Berlatih
3) Terus melakukan perubahan
4) Menanamkan dalam diri mental orang kreatif
• Mental Orang Kreatif :
1) Hasrat
2) Kepekaan
3) Minat
4) Rasa Ingin Tahu
5) Berpikir Mendalam
6) Konsentrasi
7) Siap Mencoba dan Melaksanakan
8) Sabar
9) Optimis
10) Mampu Bekerja Sama
11) Mandiri
• Wirausaha :
Orang yang berani berusaha dan berani menanggung risiko atas usaha yang dilakukannya.

0 komentar:

Post a Comment