Materi IPA Biologi SMP Kelas 9


1.SISTEM EKSRESI
Dalam sistem ekskresi, organ yang berperan adalah paru-paru, hati, ginjal, dan kulit. Masing-masing organ tersebut menghasilkan ekskret
(ekskresi yang berbeda-beda).
1. Paru-paru
Ekskret paru-paru adalah karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) yang dihasilkan oleh proses pernapasan.
2. Hati (Hepar)
Hati mempunyai fungsi antara lain:
1. tempat penyimpanan gula dalam bentuk glikogen,
2. tempat pembentukan dan pembongkaran protein,
3. tempat membongkar sel darah merah (eritrosit) yang telah tua atau rusak,
4. menghasilkan cairan empedu,
5. menetralkan obat dan racun,
6. tempat untuk membuat vitamin A dari provitamin A.
3. Ginjal
Ginjal terdiri dari ginjal bagian luar (korteks) dan ginjal bagian dalam (medulla). Ekskret berupa urin yang mengandung urea dan garam mineral, vitamin, obat, hormon, asam urat, dan keratin. Urin adalah zat sisa yang terdapat dalam darah. Penyaringan darah hingga berbentuk urin meliputi:
1. penyaringan (filtrasi) darah yang menghasilkan urin primer,
2. penyerapan kembali (reabsorbsi) zat dalam urin primer yang masih berguna,
seperti air, glukosa, dan garam mineral.
Filtrat hasil reabsorbsi disebut urin sekunder,
1. pengeluaran zat yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin (augmentasi).
4. Kulit
Organ ini terdiri atas bagian berikut.

a. Kulit Ari (Epidermis)
Lapisan Epidermis terdiri dari 3 lapisan berikut.
  1). Lapisan granula (stratum granulosum)
Pada lapisan ini terdapat pigmen melanin
  2). Lapisan tanduk (stratum korneum)
Berfungsi untuk melindungi sel-sel di dalamnya

  3). Lapisan germinativum
b. Lapisan Dermis
Pada lapisan ini terdapat:
  a. pangkal kelenjar keringat,
  b. pangkal kelenjar minyak,
  c. akar rambut,
  d. pembuluh darah dan ujung saraf penerima rangsang panas, dingin, sentuhan, serta tekanan.

c. Jaringan Bawah Kulit (Subkutan)
Fungsi kulit:
1. pelindung tubuh,
2. pengatur temperatur tubuh,
3. menjaga agar pengeluaran air tidak berlebihan,
4. sebagai alat ekskresi untuk mengeluarkan keringat serta minyak,

5. sebagai alat peraba.

2. Sistem Reproduksi Manusia
SISTEM REPRODUKSI PRIA Organ-organ penyusun sistem reproduksi pria:
1. Testis → menghasilkan sperma dan hormon kelamin.
2. Skrotum → kantung yang di dalamnya terdapat testis dan mengatur suhu yang cocok bagi kehidupan sperma.
3. Tubulus seminiferus → sebagai tempat pembentukan sperma.
4. Sel interstisial → menghasilkan hormon kelamin pria dan terdapat di testis.
5. Sel sertoli → sel yang terdapat di testis dan berfungsi untuk menyediakan makanan bagi sperma.
6. Penis → sebagai alat kopulasi.
7. Vasa deferensia → menyalurkan sperma ke kantong sperma.
8. Duktus epididimidis → tempat pematangan dan penyimpanan sementara sperma.
9. Kantong sperma → tempat menampung sperma.
10. Kelenjar prostat dan cowper → berfungsi menghasilkan cairan semen untuk memberi nutrisi dan mempermudah gerakan sperma.
SISTEM REPRODUKSI WANITA
Fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi
wanita
1. Ovarium → tempat memproduksi sel telur.
2. Tuba fallopi → membawa sel telur dari ovarium
menuju uterus dan tempat terjadinya
pembuahan.
3. Uterus → tempat tumbuh dan berkembangnya
embrio.
4. Vagina → tempat keluarnya bayi pada kelahiran
alami.

PROSES FERTILISASI (PEMBUAHAN)
1. Ovum dikeluarkan dari ovarium menuju rahim (ovulasi).
2. Ovum bertemu sperma di saluran telur (fertilisasi).
3. Kepala sperma masuk ke dalam ovum.
4. Terbentuk zigot.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EMBRIO
1. Zigot.
2. Menuju rahim mengalami mitosis dan membentuk embrio.
3. Hari ke-5 embrio sampai ke rahim.
4. Hari ke-7 embrio menempel pada dinding uterus.
5. Hari ke-12 terbentuk ektodermis dan endodermis.
6. Minggu ke-8 struktur umum tubuh dewasa terbentuk dan terbentuk plasenta.
7. Terbentuk mesodermis.

3. Sistem Koordinasi Manusia
Sistem koordinasi manusia terdiri atas sistem saraf, sistem indera, dan sistem koordinasi.
SISTEM SARAF
Fungsi sistem saraf:
  1. penerima informasi dalam bentuk rangsangan,
  2. memproses informasi yang diterima,
  3. memberi tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan.

Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah neuron (sel saraf). Satu neuron terdiri atas badan sel saraf, dendrit, dan akson. Badan sel saraf mengandung
inti sel dan sitoplasma.
Sel saraf (neuron) dapat digolongkan menjadi:
1. Neuron sensorik, berfungsi menghantarkan rangsang dari penerima rangsang.
2. Neuron motorik, berfungsi menghantarkan rangsang dari saraf pusat ke otot dan kelenjar.
3. Neuron konektor, berfungsi sebagai penghubung antarneuron
4. Neuron ajustor, berfungsi sebagai penghubung neuron sensorik dan neuron motorik di sumsum tulang belakang dan otak.

Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat berfungsi sebagai tempat
koordinasi. Sistem saraf pusat terdiri dari:
a. Otak
1. Otak besar
Fungsi: pusat pengendali berbagai aktivitas
tubuh yang disadari, yaitu berpikir, kemauan, ingatan, mendengar, membau,
bergerak, dan melihat.
2. Otak tengah
Terdapat lobus optikus yang berfungsi sebagai pusat refleksi pupil mata, pe-ngatur gerak bola mata, dan reflek akomodasi mata.
3. Otak kecil (serebelum)
Otak kecil berfungsi sebagai pusat keseimbangan tubuh dan koordinasi gerak
tubuh.
b. Sumsum Lanjutan (Medula Oblongata)
Fungsi:
1. sebagai pusat pengatur denyut jantung dan tekanan darah,
2. membantu gerak pernapasan,
3. pelebaran dan penyempitan pembuluh darah,
4. refleks menelan, muntah, batuk, dan bersin.
c. Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)
Fungsi:
    1. sebagai alat penghantar rangsang,
    2. sebagai pusat gerak refleks kaki dan tangan.
Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri dari:
a. Saraf Sadar (Somatik)
Fungsi: mengatur kerja organ tubuh secara sadar.
b. Saraf Autonom (Viseral)
Fungsi: mengontrol organ-organ dalam tanpa dipengaruhi kesadaran.
Ada 2 macam saraf autonom, yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik.
1. Urutan rangsang pada gerak sadar
Reseptor → neuron sensorik → otak besar area sensorik → otak besar area
asosiasi → otak besar area motorik → neuron motorik → efektor
2. Urutan rangsang pada gerak refleks
Reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang → neuron motorik → efektor
3. Urutan jalannya rangsang pada neuron
Dendrit → badan sel saraf → nukleus→ akson (neurit) → sinapsis
SISTEM INDRA
1. Indra Penglihatan (Mata)
Berdasarkan anatominya, mata terbagi menjadi 3 bagian utama :
a. Jaringan Penunjang Mata
Jaringan penunjang mata terdiri dari:
1) Kelopak mata
Fungsi: untuk melindungi bola mata dari sengatan sinar matahari dan kotoran dari luar seperti debu dan untuk menjaga mata agar tetap basah.
2) Kelenjar air mata
Fungsi:
a. untuk menjaga bola mata agar tidak kering,
b. membersihkan permukaan bola mata dari kotoran,
c. membunuh kuman-kuman yang masuk ke rongga mata.
b. Bola Mata
Susunan bola mata:
1. Konjungtiva, bagian terluar dari bola mata yang memiliki pembuluh darah.
2. Iris, terletak di antara lensa dan kornea mata.
3. Kornea, berwarana bening dan dapat ditembus cahaya.
4. Lensa, berfungsi untuk akomodasi dan pusat pembiasan.
5. Pupil, berfungsi mengatur jumlah sinar yang masuk ke mata.
6. Retina (selaput jala), berfungsi untuk menangkap bayangan benda.
7. Koroid, berfungsi menyuplai darah ke retina dan melindungi refleksi cahaya dalam mata
8. Sklera, berfungsi melindungi mata dari kerusakan dan tempat melekatnya otot.
9. Sel batang, menangkap cahaya yang lemah.
10. Sel kerucut, menangkap cahaya yang kuat.
11. Bintik kuning, menangkap cahaya.
12. Bintik buta, bagian mata yang tidak peka terhadap rangsang sinar.
13. Otot mata, menggerakkan mata.
c. Tulang Orbita
Terdapat bola mata, otot mata, selaput pembungkus, pembuluh darah, saraf, dan jaringan lemak.
2. Indra Pendengaran (Telinga)
Bagian-bagian telinga terdiri dari:
a. Telinga luar, terdiri dari daun telinga, lubang telinga.
b. Telinga tengah, untuk menjaga agar tekanan udara di luar dan di dalam rongga telinga tetap seimbang.
c. Telinga dalam, berperan dalam menerima rangsang. Terdapat rumah siput (koklea) dan tiga saluran setengah lingkaran.
Gangguan pada telinga:
    a. Tuli konduktif, disebabkan penjalaran suara menuju rumah siput terganggu. Penyebabnya adanya kotoran telinga yang menumpuk atau nanah yang memenuhi telinga.
    b. Tuli saraf, disebabkan rumah siput dan saraf pendengaran mengalami kerusakan.
3. Indra Penciuman (Hidung)
a. Hidung luar
Hidung luar dilapisi oleh kulit, jaringan ikat dan otot kecil. Otot kecil berfungsi untuk melebarkan atau menyempitkan lubang hidung.
b. Rongga hidung
Fungsi hidung:
    1. untuk jalannya napas,
    2. alat pengatur kelembapan dan temperatur,
    3. penyaring udara dari kotoran,
    4. membersihkan refleks terhadap iritasi melalui bersin.
4. Indra Pengecap (Lidah)
Fungsi lidah:
   a. mengatur letak makanan,
   b. membantu menelan makanan,
   c. berbicara,
   d. alat perasa makanan.
Bagian-bagian dari lidah:
         1. pangkal lidah → mengecap rasa pahit,
         2. pinggir lidah → mengecap rasa asam,
         3. ujung lidah → mengecap rasa manis dan asin,
         4. daerah tengah lidah → mengecap keseluruhan rasa.
5. Indra Peraba (Kulit)
Reseptor berupa sentuhan atau disebut juga
tango reseptor.
HORMON
1. Hormon pada Manusia
a. Kelenjar hipofisis, menghasilkan hormon yang mengatur kelenjar hormon lain, sehingga disebut dengan master gland (kelenjar utama).
Kelenjar hipofisis berada di otak besar.
Hormon-hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis, antara lain:
    1. Laktotropic Hormone (LTH): merangsang produksi air susu.
    2. Thyroid Stimulating Hormone (TSH): mengontrol sekresi hormon oleh    kelenjar tiroid.
    3. Adrenorcoticotropic hormone (ACTH): mengontrol sekresi hormon oleh korteks adrenal.
    4. Hormon pertumbuhan.
    5. Follicle Stimulating Hormone (FSH):
a. pada wanita merangsang perkembangan folikel pada ovarium dan
sekresi estrogen,
b. pada pria memicu testis untuk menghasilkan sperma.
   6. Luteinizing Hormone (LH):pada wanita menstimulasi ovulasi dan sekresi progesteron, pada pria menstimulasi sel inter-stisial untuk menghasilkan testosteron.
b. Kelenjar tiroid (kelenjar gondok), hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid:
Tiroksin, fungsi:
- meningkatkan metabolisme energi,
- mempengaruhi perkembangan mental,
- mempengaruhi pertumbuhan tubuh.
Kekurangan hormon tiroksin dapat menyebabkan kekerdilan (kretinisme). Kelebihan hormon tiroksin dapat menyebabkan penyakit basedow.
Kalsitonin, fungsi:
- mencegah pengeroposan tulang,
- menurunkan kadar kalsium dalam plasma darah.
Kekurangan hormon kalsitonin dapat menyebabkan terjadinya osteoporosis.
c. Kelenjar paratiroid (kelenjar anak gondok)fungsi: meningkatkan kadar zat kapur (kalsium) dalam plasma darah.
d. Kelenjar adrenal (kelenjar anak ginjal)
Hormon yang dihasilkan, antara lain:
1. Korteks adrenal
- Mineralokortokoid, mengatur metabolisme mineral.
- Glukokortikoid, mengatur metabolisme glukosa.
2. Modula adrenal
Terdiri dari adrenalin (epinefrin) dan norepinefrin yang berfungsi:
- mengubah glikogen menjadi glukosa,
- menaikkan denyut jantung,
- memperlebar bronkiolus.
e. Kelenjar pankreas, menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
Hormon insulin berfungsi:
- menurunkan glukosa darah,
- mengaktifkan enzim yang mengubah glukosa menjadi glikogen.
Hormon glukagon berfungsi meningkatkan glukosa darah.
f. Kelenjar kelamin, menghasilkan hormon testosteron
dan estrogen.
Testosteron, fungsi:
- memacu pembentukan sperma,
- mendorong pertumbuhan sekunder pria.
Estrogen, fungsi:
- menstimulasi ovulasi,
- mendorong pertumbuhan sekunder wanita.
Progesteron, fungsi: menghalang pertumbuhan dinding uterus.

4. Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
ADAPTASI MAKHLUK HIDUP
Adaptasi adalah kemampuan organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Tujuan adaptasi: untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sehingga kelestariannya dapat terjamin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi di darat: air, kelembapan udara,
suhu, intensitas cahaya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi di air:
l kadar garam atau mineral,
l kadar oksigen,
l kedalaman dan arus air,
l intensitas cahaya,
Ada 3 macam adaptasi, yaitu sebagai berikut.
1. Adaptasi morfologi, adalah penyesuaian bentuk alat-alat tubuh makhluk hidup sesuai dengan lingkungannya. Contoh pada hewan:
l bentuk paruh burung sesuai dengan makanannya,
l bentuk kaki burung sesuai dengan tempat hidupnya,
l bentuk gigi pada omnivora, herbivora, karnivora sesuai dengan jenis makanannya.
Contoh pada tumbuhan:
l xerofit merupakan tumbuhan yang hidup di lingkungan kering seperti gurun, contohnya kaktus,
l hidrofit merupakan tumbuhan yang hidup di air, contohnya teratai,
l higrofit merupakan tumbuhan yang hidup di tempat lembap, contohnya lumut.
2. Adaptasi fisiologi, yaitu kemampuan organisme untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya berdasarkan fungsi kerja alat-alat tubuh.
Contoh:
l osmoregulasi (pengaturan tekanan osmosis) pada ikan air tawar,
l tubuh manusia yang hidup di dataran tinggi akan beradaptasi dengan lingkungannya dengan cara membentuk lebih banyak butir-butir darah merah dan hemoglobin.
3. Adaptasi tingkah laku, adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya berdasarkan pada
tingkah laku. Contoh:
l pohon jati menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan,
l keladi meneteskan air untuk mengurangi kelebihan air,
l rayap dewasa memakan kembali kulitnya yang terkelupas untuk mendapatkan
kembali flagelata,
l rayap yang baru menetas menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan flagelata,
l paus secara periodik muncul ke permukaan air untuk bernapas,
l mimikri pada bunglon dan serangga.
PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP
Makhluk hidup berkembang biak untuk melestarikan jenisnya dengan mewariskan sifat kepada keturunannya. Contoh:
l paus biru hampir punah karena dalam waktu 10 tahun hanya melahirkan 2 anak,
l gajah masa kehamilannya 96 minggu,
l badak tingkat reproduksinya rendah, masa kehamilannya hanya 90 minggu.


5. Reproduksi Makhluk Hidup
REPRODUKSI VEGETATIF (ASEKSUAL)
Tidak didahului oleh peleburan sel kelamin jantan dan betina. Reproduksi ini hanya melibatkan satu induk dan menghasilkan keturunan yang sama secara genetik dengan induknya.
1. Reproduksi Vegetatif pada Tumbuhan
a. Rizoma: batang yang tumbuh di dalam tanah, karena itu rizoma mempunyai ciri yang sama dengan batang yaitu berbukubuku dan bertunas.
Contoh: lengkuas, jahe, kunyit, dan lainlain.
b. Umbi lapis: batang yang tertutup lapisan daun berdaging. Lapisan daun berdaging merupakan cadangan makanan.
Contoh: bawang merah, bawang putih, dan bakung.
c. Umbi batang: bagian batang yang tumbuh di dalam tanah dan mengandung cadangan makanan, khususnya dalam bentuk amilum atau pati. Contoh: kentang.
d. Umbi akar
Contoh: singkong, bengkuang, ketela pohon, dan dahlia.
e. Tunas, berasal dari ujung batang atau ketiak daun.
Contoh: pisang, tebu, dan bambu.
f. Tunas adventif, tunas yang tumbuh tidak pada ujung batang dan ketiak daun.
1. Tunas adventif pada daun, contohnya cocor bebek.
2. Tunas adventif pada akar, contohnya cemara, sukun, dan kesemek.
g. Stolon (runner), batang yang tumbuh menjalar di atas tanah, contohnya pada tanaman arbei.
h. Pembentukan spora
Contoh: tumbuhan paku dan lumut.
2. Reproduksi Vegetatif pada Hewan
a. Pembelahan diri, terjadi pada organisme bersel satu.
Contoh: Amoeba, Paramaecium, dan Dinoflagelata.
b. Fragmentasi, membentuk individu baru dari bagian tubuh yang terbagi-bagi.
Contoh: cacing planaria.
c. Pembentukan tunas
Contoh: ubur-ubur, hydra dan obelia.
d. Paratogenesis, peristiwa perkembangan sel kelamin betina menjadi individu baru tanpa melalui fertilisasi. Jadi individu baru ini merupakan individu haploid yang tumbuh dari sel haploid.
Contoh: kecoa dan lebah.
REPRODUKSI GENERATIF
Melalui peleburan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina.
1. Kromosom dan Pembelahan Sel
Pembelahan sel dapat terjadi melalui dua cara, yaitu:

  1. mitosis, pembelahan sel menjadi dua sel baru dengan jumlah kromosom anak sama dengan kromosom sel induknya,
  2. meiosis, pembelahan sel menjadi empat sel baru dengan sel anak memiliki jumlah kromosom setengah dari kromosom sel induknya.
2. Reproduksi Seksual pada Alga
Alga berkembang biak dengan cara konjugasi, yaitu pemindahan langsung bahan genetik (DNA) di antara dua individu melalui jembatan sitoplasma.
3. Reproduksi Seksual pada Tumbuhan Berbiji
Bunga merupakan alat reproduksi generatif tumbuhan berbiji.
Penyerbukan pada Tumbuhan Berbiji
Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi:

  1. Penyerbukan sendiri (autogami) Terjadi bila serbuk sari dan putik ber-asal dari satu bunga pada satu tanaman. Contoh: padi dan kedelai.
  2. Penyerbukan tetangga (geitonogami) Terjadi bila serbuk sari dan putik ber-asal dari bunga lain yang berbeda pada satu tumbuhan. Contoh: jagung
  3. Penyerbukan silang (allogami) Terjadi bila serbuk sari dan putik berasal dari bunga lain yang terdapat pada tumbuhan lain yang sejenis. Contoh: pepaya dan salak.
  4. Bastar, penyerbukan silang beda varietas.
4. Reproduksi Seksual pada Hewan
Pembentukan Sel Kelamin Jantan dan Betina
Proses pembentukan sel kelamin atau gamet disebut gametogenesis. Gametogenesis pada hewan dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. pembentukan sel kelamin jantan (spermatogenesis),
b. pembentukan sel kelamin betina (oogenesis).
Pembuahan pada Hewan
a. Pembuahan eksternal → pembuahan yang terjadi di luar tubuh induknya.
b. Pembuahan internal → pembuahan yang terjadi di dalam tubuh induknya.

6. Struktur Tubuh Tumbuhan
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN
1. Akar
Bagian paling bawah berfungsi menambatkan dan memperkokoh berdirinya tumbuhan, menyerap air dan garam mineral, tempat menyimpan
cadangan makanan, dan bernapas. Struktur anatomi akar terdiri atas:
a. epidermis berfungsi memperluas bidang penyerapan serta menyerap air dan garam mineral,
b. korteks terdiri atas sel-sel parenkim yang berfungsi menyimpan cadangan makanan,
c. endodermis,
d. silinder pusat (stele).
2. Batang
Berfungsi menegakkan tubuh tumbuhan, menghubungkan akar dan daun, serta sebagai cadangan makanan. Stuktur anatomi batang mirip dengan akar.
3. Daun
Umumnya berwarna hijau, berbentuk lebar dan pipih. Susunan daun dibedakan menjadi daun tunggal apabila pada tangkai daun terdapat satu helai daun dan daun majemuk apabila terdapat beberapa helai daun pada satu tangkai daun. Struktur anatomi daun adalah sebagai berikut.
a. Epidermis
Terdapat di permukaan atas maupun bawah.
b. Mesofil
Terletak di antara epidermis atas dan bawah. Pada dikotil mesofil berdiferensiasi
menjadi jaringan tiang dan bunga karang, sedangkan pada monokotil tidak
berdiferensiasi dan bentuknya seragam.
c. Berkas pengangkut
Berkas pengangkut terdapat di antara jaringan bunga karang. Berkas pengangkut membentuk tulang daun. Fungsi tulang daun untuk mengangkut air dan garam mineral dari tanah dan mengedarkan hasil fotosintesis ke tubuh tumbuhan.
4. Bunga
Berfungsi sebagai organ reproduksi generatif. Bunga dapat dibedakan menjadi 2 kelompok.
a. Bunga lengkap → memiliki kelopak, mahkota, benang sari, dan putik.
b. Bunga tidak lengkap → salah satu bagiannya tidak ada.
Bagian-bagian bunga.
a. Kelopak (calyx). Pada waktu masih kuncup kelopak berfungsi sebagai selubungnya, melindungi kuncup dari pengaruh luar. Helaian penyusun kelopak disebut sepal.
b. Mahkota bunga (carolla). Bentuk dan warnanya beraneka ragam. Berfungsi
menarik serangga untuk membantu penyerbukan. Helaian penyusunnya disebut
petal.
c. Alat kelamin jantan (androecium)benangsari (stamen).
d. Alat kelamin betina (gynocium)
Alat kelamin betina (putik) tersusun atas satu atau lebih daun buah.
           1. Bakal buah (ovarium)/tempat sel telur
           2. Tangkai putik (stillus)/saluran sempit yang dilalui serbuk sari ketika                  pembuahan.
           3. Kepala putik (stigma)/tempat melekatnya serbuk sari ketika                              penyerbukan.
Penyerbukan merupakan peristiwa jatuhnya benang sari di atas kepala putik, kemudian dilanjutkan dengan pembuahan, yaitu peleburan
sel kelamin jantan dan sel telur.
Perbedaan Monokotil dan Dikotil








7. Respirasi dan Fotosintesis
RESPIRASI TUMBUHAN
Bernapas meliputi 2 tahap, yaitu pertukaran gas dan respirasi sel. Proses respirasi terjadi di dalam mitokondria. Berdasarkan ada tidak-nya
oksigen, ada 2 macam respirasi, yaitu respirasi aerob (memerlukan O2) dan respirasi anaerob (tidak memerlukan O2).
1. Alat Respirasi Tumbuhan
a. Stomata
Berfungsi sebagai tempat pertukaran gas pada tumbuhan, sedangkan sel penjaga pada daun berfungsi untuk mengatur membuka dan menutupnya stomata.
b. Lentisel
Lubang-lubang pada batang disebut lentisel dan memungkinkan sel-sel tetap
hidup di dalam batang melalui pertukaran gas dengan udara luar.
c. Rambut Akar
Berfungsi menghisap air dan garam-garam mineral dan sebagai alat pernapasan
dan juga mengambil O2 yang ada pada pori-pori.
d. Alat Pernapasan Khusus
Kemampuan tumbuhan beradaptasi terhadap lingkungan menghasilkan alat
pernapasan khusus, akar napas pada bakau, akar gantung pada pohon beringin
dan anggrek, dan batang berongga pada enceng gondok dan kangkung.
2. Pertukaran Gas
Berlangsung secara difusi. Difusi adalah perpindahan zat dari larutan pekat ke larutan encer. Perpindahan O2 dan CO2 antara ruang antarsel dengan lingkungan luar berlangsung difusi.
3. Proses Respirasi

C6H12O6 + 6O6 6CO2 + 6H2O + Energi
FOTOSINTESIS
Yaitu proses pembentukan bahan organik (karbohidrat) dengan bantuan sinar matahari. Terjadi hanya pada sel-sel yang mempunyai
klorofil, yaitu bakteri dan tumbuhan. Prosesnya:






1. Mesofil dan Klorofil
Bagian daun yang paling banyak mengandung klorofil adalah mesofil. Reaksi gelap fotosintesis yang menghasilkan glukosa terjadi di stroma (rongga-rongga cair).
2. Proses Fotosintesis
Air dan mineral diserap dari dalam tanah oleh rambut akar. Setelah sampai di xilem akar, air dan mineral mengalir ke xilem batang, daun, dan sampai di mesofil daun. Karbon dioksida yang dibutuhkan akan diperoleh dari udara
masuk melalui stomata dan sampai di jaringan mesofil. Fotosintesis terjadi dalam 2 tahap, yaitu gelap dan terang. Pada fase terang energi matahari diserap dan diubah menjadi ion hidrogen dan oksigen, sedangkan pada reaksi gelap CO2 dan ion hidrogen diperlukan untuk berikatan dengan CO2 menjadi

glukosa.
Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis
a. Air, b. Suhu, c. Cahaya, d. Kadar CO2, e. Kadar O2, f. Kandungan hara dalam tanah

8. Gerak Tumbuhan
Berdasarkan ada tidaknya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan:

  • gerak endonom: gerak yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar,
  • gerak etionom: gerak yang dipengaruhi oleh faktor dari luar.

TROPISME
Adalah gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan.

  1. Tropisme positif adalah gerak yang arahnya mendekati rangsangan. Tropisme negatif adalah gerak yang arahnya menjauhi rangsangan.
  2. Fototropisme. Gerak tropisme karena pengaruh rangsang cahaya.
  3. Geotropisme Gerak tropisme karena rangsang gravitasi bumi. Misalnya gerak akar tumbuhan.
  4. Tigmotropisme. Gerak tropisme yang disebabkan sentuhan. Misalnya pada tumbuhan pemanjat.
  5. Kemotropisme. Gerak tropisme karena adanya rangsangan kimia. Contohnya gerak akar menuju pupuk dan pertumbuhan saluran serbuk sari menuju bakal buah ketika pembuahan.
  6. Hidrotropisme. Gerak tropisme yang disebabkan adanya rangsangan air.

NASTI
Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi arah datangnya rangsangan, disebabkan oleh perubahan turgor pada jaringan di tulang daun.
1. Tigmonasti (Seismonasti)
Akibat adanya rangsangan sentuhan. Misalnya pada putri malu.
2. Niktinasti
Gerak nasti karena pengaruh gelap. Misalnya merunduknya daun-daun anggota
famili Leguminoceae pada sore hari.
3. Fotonasti
Karena adanya pengaruh rangsang cahaya. Contohnya bunga pukul 4 dan 9.
4. Termonasti
Gerak akibat rangsangan suhu. Misalnya bunga tulip di musim semi.
5. Nasti Kompleks
Gabungan dari fotonasti, kemonasti, dan hidronasti. Gerak ini dipengaruhi oleh cahaya, kimia, suhu, dan air. Misalnya membuka dan menutupnya stomata.
TAKSIS
Taksis adalah gerak yang terjadi akibat rangsangan dari luar.
1. Fototaksis
Gerak taksis karena rangsang cahaya. Contohnya euglena yang bergerak dengan bulu cambuk menuju cahaya.
2. Kemotaksis
Taksis karena rangsang kimia. Contohnya sel gamet pada lumut.
3. Galvanotaksis
Taksis karena pengaruh arus listrik. Contohnya bakteri ke arah kutub positif (+)
dan negatif (–).


9. Pewarisan Sifat
Teori penurunan sifat pertama kali dipopulerkan oleh Gregor Mendel (1865).
ISTILAH-ISTILAH GENETIKA

  1. Genotipe: sifat yang tidak tampak dari luar.
  2. Fenotipe: sifat yang tampak jelas dari luar.
  3. Galur murni: tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya
  4. Dominan: sifat yang muncul pada keturunannya.
  5. Resesif: sifat yang tidak muncul keturunannya.
  6. Homozigot: pasangan gen yang sama.

- Homozigot dominan: pasangan gen yang sama dan muncul pada keturunannya. Contoh: MM
- Homozigot resesif: pasangan gen yang sama dan tidak muncul pada keturunannya. Contoh: mm
1. Homozigot: pasangan gen yang terdiri dari satu gen dominan dan satu gen resesif.
2. Kromosom: benang-benang halus dalam inti sel yang terdiri dari DNA (deoxyribonucleic acid), RNA (ribonucleic acid), dan protein histon.
3. Gen: pembawa sifat keturunan. Gen terdapat di kromosom yang ada di dalam inti sel.
- Intermediet: sifat gen yang tidak dominan dan juga tidak resesif atau sama kuat.
Macam-macam persilangan.
- Persilangan monohibrid: persilangan dua individu dengan satu sifat beda.
Ada 2 macam:
1) monohibrid dominan penuh,
2) monohibrid dominan tidak penuh.
- Persilangan dihibrid: persilangan dua individu dengan dua sifat beda.
HUKUM MENDEL
1. Hukum Mendel I
Menyatakan prinsip pemisahan gen secara bebas. Pada pembentukan gamet, 2 gen yang berpasangan akan dipisahkan ke dalam 2 sel atau gamet secara bebas.
2. Hukum Mendel II
Menyatakan prinsip berpasangan secara bebas. Pada pembentukan gamet, gen-gen yang memisahkan diri dari suatu pasangan akan secara bebas berkelompok dengan gengen lain yang berasal dari pasangan lain.
PEWARISAN SIFAT PADA MANUSIA
Pewarisan sifat pada manusia terjadi melalui gen yang ada di dalam kromosom. Kromosom terdiri dari 2 jenis, yaitu kromosom autosom dan kromosom
gonosom (seks). Sifat yang diwariskan induk pada anaknya dapat melalui kromosom autosom atau gonosom. Kromosom yang menentukan jenis kelamin perempuan diberi kode huruf XX, kromosom yang menentukan
jenis kelamin pria diberi kode XY.
SIFAT/KELAINAN YANG DIWARISKAN

  1. Sifat/kelainan yang diwariskan melalui autosom dominan, antara lain: jari pendek, jari bergabung, rambut keriting, dan warna kulit.
  2. Sifat/kelainan yang diwariskan melalui autosom resesif, antara lain: idiot, kelainan rantai alfa dan beta, serta anemia sel sabit. Sifat/kelainan yang diwariskan melalui kromosom/

gonosom, antara lain: buta warna,
hemofilia yang diwariskan melalui kromosom
X, serta telinga dan seluruh tubuh berambut
yang diwariskan melalui kromosom Y.
l Kelainan karena perubahan jumlah kromosom,
antara lain:
- sindrom turner (44 A + XO),
- sindrom klinefelter (44 A + XXY),
- sindrom down (45 A + XX, + a21 atau 45
A +XY, + a21).
l Kelainan akibat perubahan struktur kromosom
adalah:
- lengan kromosom X seperti putus yang
menyebabkan idiot,
- sindrom cat cry (tangis kucing).

2 comments: